Dicap Bocah Kosong, Nita Vior Sebut Ada Virus Hidup di Dalam Otaknya

Di podcast Raditya Dika, Nita Vior ungkap kenapa dirinya disebut sebagai 'bocah kosong'. Simak selengkapnya di sini!

Dicap Bocah Kosong, Nita Vior Sebut Ada Virus Hidup di Dalam Otaknya
Dicap Bocah Kosong, Nita Vior Sebut Ada Virus Hidup di Dalam Otaknya. Gambar: Instagram/@nitavior

BaperaNews - Nita Vior, yang dikenal sebagai gamer dengan julukan 'bocah kosong', mengungkapkan bahwa dalam otaknya terdapat virus hidup yang menghambat proses berpikir. Pengakuan ini muncul dalam sebuah podcast bersama Raditya Dika, di mana Vior mengungkapkan bahwa kondisi tersebut dipicu oleh infeksi yang dialami ibunya saat mengandungnya.

Menurut Vior, ibunya mengalami infeksi janin karena sering mengonsumsi makanan mentah selama kehamilan. Hal ini menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh janin, termasuk ke otaknya. Vior menyatakan bahwa sebagian besar dokter menyarankan ibunya untuk menggugurkannya karena virus yang masuk terlalu banyak.

"Iya jadi dulu, mami aku aaktu hamil, sering makan makanan mentah, biar sehat. Eh tau-taunya banyak virus jadi kena ke kandungannya. Jadi pas aku dalam perut mamiku makan banyak virus, terus virusnya ke kandungannya ke janinnya, jadinya aku diserang banyak virus," ungkap Vior.

"Terus kata dokter disuruh gugurin aja, abis itumamiku nangis-nangis, akhirnya dia ke dokter ke 10-10nya disuruh gugurin, soalnya virusnya terllau bnayak," tambah Vior.

Namun, ada satu dokter kandungan yang berpendapat bahwa janin masih bisa diselamatkan dengan cara memberikan obat-obatan yang harganya cukup merogoh kocek banyak. Meskipun mahal, ibunya bersedia untuk meminum obat tersebut selama sebulan demi menyelamatkan janin dalam kandungannya.

Baca Juga: Begini Respons Raffi Ahmad RANS Nusantara Degradasi: Harus Ikhlas

"Tapi mahal biayanya 500 ribu satu kapsul, zaman dulu terus harus minum sebulan, tapi lahirlah aku," ujar Vior.

Beruntungnya, Vior lahir dengan kondisi normal dan tanpa cacat fisik meskipun lahir dalam kondisi yang dipenuhi dengan bulu halus yang diduga sebagai efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibunya. Meskipun begitu, Vior mengakui bahwa virus yang menginfeksinya saat menjadi janin masih ada di dalam otaknya, meskipun dalam kondisi tidak aktif.

"Untungnya aku pas lahir nggak cacat nggak apa-apa, tapi kayak monyet aja. Soalnya banyak rambutnya pas lahirnya, satu badan rambut semua," tambahnya.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami mengapa ibu hamil dilarang mengonsumsi makanan mentah. Risiko infeksi meningkat karena makanan mentah dapat terkontaminasi oleh virus dan bakteri, seperti yang terjadi pada ibu Vior. Virus yang masuk ke tubuh ibu hamil dapat dengan mudah menyebar ke janin melalui plasenta, seperti yang dialami oleh Vior.

Selain itu, makanan mentah juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, seperti Escherichia coli (E.Coli) dan Salmonella sp. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti muntah, diare, demam, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan pola makan mereka demi menjaga kesehatan diri dan janin yang dikandungnya.

Baca Juga: Sudah Dianggap Adik Sendiri, Karyawan Dokter Reza Gladys Terciduk Kirim Foto Tanpa Busana ke Suaminya