Pusat Data Nasional Dibebaskan Hacker Gratis

Brain Cipher, mengumumkan pembebasan data dari PDNS 2 yang mereka sandera. Baca selengkapnya di sini!

Pusat Data Nasional Dibebaskan Hacker Gratis
Pusat Data Nasional Dibebaskan Hacker Gratis. Gambar: X/@stealthmole_int

BaperaNews - Geng hacker yang dikenal dengan nama Brain Cipher mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan data dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang telah mereka sandera selama hampir dua minggu.

Pengumuman ini disampaikan melalui sebuah forum, dan tangkapan layarnya diposting oleh akun @stealthmole_int di platform X/Twitter.

Dalam pernyataan resmi mereka, Brain Cipher mengungkapkan rencana untuk memberikan kunci dekripsi secara cuma-cuma pada hari Rabu. Mereka berharap bahwa serangan ini akan menyadarkan pihak terkait akan pentingnya mendanai industri keamanan siber dan merekrut ahli yang berkompeten.

"Hari Rabu kami akan memberikan kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan kami menjelaskan kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri ini dan merekrut spesialis yang berkualitas," tulis mereka dalam pernyataan tersebut.

Brain Cipher menegaskan bahwa serangan mereka tidak bermuatan politis, melainkan murni sebagai uji penetrasi (pentest) yang diakhiri dengan pembayaran. Selain itu, mereka juga meminta maaf atas dampak yang ditimbulkan oleh aksi mereka dan mengajak publik untuk bersyukur atas keputusan mereka yang independen.

Sebagai tambahan, dalam akhir postingan mereka, Brain Cipher menyebut akan menerima donasi sukarela yang bisa dikirimkan melalui dompet digital Monero. Namun, mereka menegaskan bahwa donasi ini bersifat sukarela dan tidak akan memengaruhi pemberian kunci dekripsi.

Baca Juga: PDN Diserang, BSSN Mulai Tingkatkan Keamanan Siber Nasional

"Kami akan membuka dompet monero untuk donasi, kami berharap pada Rabu besok kami akan mendapat sesuatu. (Dan kami ulangi sekali lagi: kami memberikan kunci ini tanpa dipungut bayaran dan atas inisiatif kami sendiri)," jelas mereka.

Sebelumnya, dalam konferensi pers bersama yang digelar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terungkap bahwa ransomware yang menyerang PDNS 2 adalah Brain Cipher, sebuah pengembangan dari LockBit, ransomware yang sudah terkenal ganas dan telah memakan banyak korban.

"Perlu kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara inilah dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomeware LockBit 3.0," ujar Hinsa Siburian, Ketua BSSN, pada Senin (24/6).

Dalam penelusuran, informasi terkait malware ini hampir tidak ada di dunia maya. Hanya ada satu laporan dari Broadcom/Symantec yang menjelaskan tentang Brain Cipher, dan laporan tersebut baru diposting pada 16 Juni 2024, sehari sebelum VMware melaporkan celah keamanan VMSA-2024-0012 (17 Juni), dan empat hari sebelum PDNS tumbang (20 Juni).

Symantec menjelaskan bahwa Brain Cipher adalah varian baru dari LockBit yang baru-baru ini muncul. Nama Brain Cipher Ransomware ini muncul dalam pesan mereka untuk korban ransomware.

Menurut Symantec, pembuat Brain Cipher menggunakan metode double extortion - exfiltrating untuk data sensitif dan mengenkripsi data tersebut. Untuk membayar tebusan, korban diberi ID enkripsi untuk dimasukkan ke dalam situs mereka di dark web.

Baca Juga: Usai PDN Diretas, Menkominfo: Instansi Wajib Punya Backup Data