Agnez Mo Sambangi Kemenkumham Terkait Sengketa Royalti Hak Cipta Ari Bias
Agnez Mo bertemu Menkumham Andi Agtas untuk membahas hak cipta dan sengketa royalti dengan Ari Bias, menyoroti pentingnya pemahaman regulasi bagi musisi Indonesia.

BaperaNews - Agnez Mo bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Andi Agtas untuk membahas persoalan hak cipta, termasuk sengketa royalti dengan Ari Bias yang sempat menjadi perhatian publik.
Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Kemenkumham setelah Agnez menjalani sesi podcast bersama Deddy Corbuzier.
Dalam keterangannya, Agnez Mo menjelaskan bahwa kehadirannya di Kemenkumham merupakan tindak lanjut dari undangan resmi untuk berdiskusi mengenai Undang-Undang Hak Cipta.
Ia menyatakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar audiensi biasa, tetapi juga kesempatan untuk memahami lebih dalam regulasi yang mengatur hak cipta di Indonesia.
"Sebetulnya tadi itu hanya diskusi dengan Pak Menteri, saya sangat berterima kasih sudah diterima dan diberikan kesempatan untuk berdialog," ujar Agnez Mo dalam keterangan yang dikutip dari akun Instagram @agnation.subang, pada Rabu (19/2).
Sebagai musisi internasional yang masih berstatus Warga Negara Indonesia, Agnez menegaskan pentingnya memahami aturan hukum yang berlaku.
Ia menyebut bahwa diskusi ini menjadi langkah penting bagi para musisi untuk mengetahui hak dan kewajiban mereka dalam aspek hak cipta dan royalti.
"Saya ingin belajar bagaimana Undang-Undang Hak Cipta bekerja karena sebagai warga negara Indonesia, tentu saya ingin menaati hukum yang berlaku," kata Agnez.
Persoalan hak cipta dan royalti kembali menjadi sorotan setelah Ari Bias mengungkapkan ketidakpuasannya terkait pembagian royalti dalam salah satu lagu yang dibawakan oleh Agnez Mo.
Kasus ini memicu diskusi luas di kalangan musisi dan pencipta lagu di Indonesia, menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih baik mengenai sistem royalti.
Baca Juga : Rp1,5 Miliar yang Harus Dibayar Agnez Mo ke Ari Bias Bukan Soal Royalti, tapi gegara Ini...
Agnez menyadari bahwa persoalan ini tidak hanya membingungkan dirinya, tetapi juga para musisi dan pencipta lagu lainnya.
Oleh karena itu, ia menganggap diskusi dengan Menkumham sebagai langkah yang tepat untuk mencari pemahaman yang lebih jelas mengenai aturan yang mengatur hak cipta dan distribusi royalti di industri musik.
"Saya melihat banyak sekali kebingungan terkait mekanisme royalti, bukan hanya untuk saya tetapi juga bagi banyak musisi dan pencipta lagu di Indonesia. Maka dari itu, saya merasa diskusi ini sangat penting," jelasnya.
Menurut Agnez, selama ini banyak musisi yang hanya memahami sistem hak cipta dan royalti melalui pemberitaan media atau informasi di media sosial, yang sering kali tidak memberikan gambaran yang komprehensif.
Dengan adanya kesempatan berdialog langsung dengan pihak Kemenkumham, ia berharap bisa mendapatkan pemahaman yang lebih akurat.
Pihak Kemenkumham sendiri tidak memberikan pernyataan resmi terkait pertemuan tersebut. Namun, pertemuan ini dinilai sebagai langkah positif dalam upaya meningkatkan kesadaran musisi dan pencipta lagu tentang hak cipta dan mekanisme pembagian royalti yang berlaku di Indonesia.
Sengketa hak cipta di industri musik bukanlah hal baru, dan kasus Agnez Mo dengan Ari Bias kembali mengingatkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan hak cipta serta royalti bagi musisi dan pencipta lagu.
Dengan adanya diskusi antara Agnez dan Menkumham, diharapkan regulasi hak cipta di Indonesia dapat lebih dipahami dan diterapkan dengan lebih baik.
Baca Juga : Jalani Sidang Gugatan Hak Cipta Lagu Bilang Saja, Agnez Mo Hadirkan Saksi Ahli