Pesawat Iran Dilarang Mendarat di Lebanon, Hizbullah Blokir Jalan Utama Menuju Bandara

Pendukung Hizbullah blokir jalan ke Bandara Beirut usai Lebanon larang pesawat Iran mendarat, memicu ketegangan di tengah peningkatan keamanan.

Pesawat Iran Dilarang Mendarat di Lebanon, Hizbullah Blokir Jalan Utama Menuju Bandara
Pesawat Iran Dilarang Mendarat di Lebanon, Hizbullah Blokir Jalan Utama Menuju Bandara. Gambar : AFP/Giuseppe Cacace

BaperaNews - Sekelompok pendukung Hizbullah memblokir jalan utama menuju Bandara Internasional Rafik Hariri di Beirut, Lebanon, pada Kamis (13/2) malam. 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes setelah otoritas Lebanon melarang pesawat milik maskapai Iran, Mahan Air, mendarat di bandara tersebut.

Menurut laporan media setempat, maskapai Mahan Air diberitahu bahwa penerbangan dari Teheran yang dijadwalkan mendarat di Beirut tidak mendapatkan izin yang diperlukan. Akibatnya, penerbangan tersebut dibatalkan.

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya pemeriksaan keamanan terhadap pesawat dan penumpang yang melakukan perjalanan ke Lebanon dari Iran dan Irak.

Langkah ini juga diambil menjelang prosesi pemakaman mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel tahun lalu.

Bersama calon penggantinya, Hashem Safieddine, Nasrallah akan dimakamkan pada 23 Februari mendatang. Prosesi pemakaman diperkirakan akan dihadiri ribuan orang dari Teheran dan Baghdad.

Seorang pejabat bandara Beirut, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon telah meminta pihak bandara untuk memberi tahu Mahan Air bahwa Lebanon tidak dapat menerima dua penerbangan dari Teheran.

Penerbangan tersebut awalnya dijadwalkan mendarat di Beirut pada Kamis (13/2) dan Jumat (14/2), tetapi kemudian dijadwal ulang untuk minggu berikutnya tanpa penjelasan resmi mengenai alasan penundaan.

Sebelumnya pada hari yang sama, beredar rekaman video seorang pria Lebanon yang terjebak di bandara Teheran.

Baca Juga : Jet Tempur Israel Hancurkan Gereja dan Pemukiman Sipil di Lebanon Selatan

Dalam video tersebut, pria itu mengungkapkan kekecewaannya dan meminta rekan-rekannya di Lebanon untuk memblokir jalan menuju bandara Beirut sebagai bentuk protes.

"Kami sudah menunggu di sini sejak pagi. Kami orang Lebanon... tidak ada yang bisa mengendalikan kami," ujar pria dalam video tersebut.

Selain itu, pria tersebut juga menyerukan kepada Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang merupakan sekutu Hizbullah, untuk turun tangan dan menjamin kepulangan warga Lebanon yang terjebak di Teheran.

Keputusan Lebanon untuk melarang pesawat Iran mendarat diyakini sebagai bagian dari langkah keamanan menyusul ketegangan yang meningkat antara Hizbullah dan Israel.

Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November tahun lalu, kedua pihak masih sering menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran.

CEO Bandara Imam Khomeini di Teheran, Saeed Chalandri, membenarkan bahwa penerbangan ke Beirut dibatalkan karena negara tujuan tidak mengeluarkan izin yang diperlukan.

Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan di balik larangan tersebut.

Blokade yang dilakukan oleh pendukung Hizbullah ini sempat menyebabkan gangguan lalu lintas di sekitar bandara Beirut.

Otoritas setempat mengerahkan pasukan keamanan untuk mengendalikan situasi dan memastikan akses menuju bandara tetap terbuka bagi pelancong lainnya.

Baca Juga : Amerika Serikat Berikan Bantuan Senilai Rp2,4 T Untuk Lebanon