18 Orang Tewas dalam Insiden Berdesakan di Stasiun Kereta New Delhi India
Sebanyak 18 orang tewas dan 11 terluka dalam insiden berdesakan di Stasiun Kereta New Delhi saat ribuan umat Hindu berebut naik kereta menuju Kumbh Mela.

BaperaNews - Sebanyak 18 orang tewas dan 11 lainnya terluka dalam insiden berdesakan yang terjadi di Stasiun Kereta New Delhi, India, pada Sabtu (15/2).
Kerumunan besar yang terjadi saat ribuan umat Hindu berebut untuk naik kereta menuju pertemuan keagamaan Kumbh Mela, menyebabkan kecelakaan tragis ini.
Peristiwa ini kembali menambah panjang daftar bencana terkait kerumunan di India, di mana kerumunan orang telah menjadi masalah serius dalam berbagai acara besar.
Kecelakaan di stasiun kereta ini terjadi pada malam hari, saat umat Hindu yang tengah menuju pertemuan keagamaan terbesar di dunia, Kumbh Mela, berusaha mendapatkan tempat dalam kereta untuk menuju Prayagraj.
Kumbh Mela, yang berlangsung setiap 12 tahun sekali, menarik puluhan juta umat Hindu. Namun, kerumunan yang begitu besar sering kali menimbulkan potensi kecelakaan.
Pada tahun ini, Kumbh Mela kembali memunculkan bencana serupa setelah sebuah peristiwa serupa terjadi bulan lalu yang menewaskan lebih dari 30 orang di pertemuan suci sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati.
Menurut Dr. Ritu Saxena, wakil kepala medis Rumah Sakit Lok Nayak di New Delhi, 15 orang tewas setelah kerumunan tersebut.
Kebanyakan korban tidak mengalami luka terbuka, namun diperkirakan meninggal akibat hipoksia atau cedera tumpul, yang nantinya akan dipastikan setelah otopsi.
Sebanyak 11 orang lainnya terluka, dengan sebagian besar mengalami cedera ortopedi dan dalam kondisi stabil.
Baca Juga : 15 Orang Tewas Terinjak-injak saat Hadiri Festival Kumbh Mela di India
Kecelakaan berdesakan ini menambah catatan panjang bencana yang terjadi dalam Kumbh Mela, sebuah pertemuan keagamaan yang berisiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik.
Sejak dimulai bulan lalu, lebih dari 500 juta umat Hindu telah berkunjung ke Prayagraj untuk mengikuti festival tersebut. Peristiwa serupa yang terjadi di Kumbh Mela sebelumnya juga menunjukkan angka kematian yang tinggi.
Pada tahun 1954, lebih dari 400 orang meninggal akibat terinjak-injak atau tenggelam dalam kerumunan, sementara pada 2013, sebanyak 36 orang tewas dalam insiden serupa.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengungkapkan rasa sedihnya atas kejadian tersebut. Dalam sebuah pernyataan melalui media sosial, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih.
Pemerintah India telah berupaya untuk menangani keadaan darurat ini dengan cepat.
Gubernur wilayah ibu kota Delhi, Vinai Kumar Saxena, menyatakan bahwa personel manajemen bencana telah diperintahkan untuk dikerahkan, sementara rumah sakit di New Delhi juga sudah disiapkan untuk menangani situasi darurat.
Selain itu, Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengumumkan bahwa kereta tambahan khusus telah dioperasikan untuk mengatasi lonjakan jumlah penumpang yang menuju acara tersebut.
Upaya ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang yang dapat memicu kerusuhan dan insiden berbahaya lainnya di stasiun.
Baca Juga : India Akan Beri Keringanan Pajak untuk Warga Kelas Menengah