15 Orang Tewas Terinjak-injak saat Hadiri Festival Kumbh Mela di India
Tragedi terinjak-injak di Festival Kumbh Mela India tewaskan 15 orang. Ribuan peserta berdesakan saat ritual mandi suci. Simak kronologi lengkapnya di sini!

BaperaNews - Sedikitnya 15 orang tewas akibat terinjak-injak dalam insiden di Festival Kumbh Mela di Prayagraj, India, pada Rabu (28/1). Peristiwa tragis ini terjadi saat ribuan orang berdesakan untuk mengikuti ritual mandi suci di pertemuan sungai Gangga dan Yamuna.
Menurut laporan dari The Guardian, Festival Kumbh Mela merupakan acara keagamaan terbesar dalam kalender Hindu yang diadakan setiap 12 tahun sekali.
Tahun ini, festival tersebut memiliki makna khusus karena menandai Maha Kumbh Mela ke-12, yang hanya terjadi setiap 144 tahun sekali, bersamaan dengan keselarasan langit antara Matahari, Bulan, dan Jupiter.
Insiden terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat ketika massa yang memadati area ritual di Triveni Sangam dan sepanjang 12 km tepian sungai mulai berdesakan.
Banyaknya jumlah peserta menyebabkan pembatas pengaman jebol, mengakibatkan kepanikan massal yang berujung pada insiden saling dorong hingga beberapa orang terinjak-injak.
Seorang dokter di kota Prayagraj yang dihubungi AFP mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat insiden tersebut.
"Setidaknya 15 orang telah meninggal saat ini. Yang lainnya sedang dirawat," katanya kepada ABC Net.
Baca Juga : Besok Menikah, Calon Pengantin Pria di Pematangsiantar Tewas Akibat Tabrakan
Tim penyelamat segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban dari lokasi kejadian menggunakan ambulans. Para korban luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Pejabat setempat juga telah melakukan identifikasi terhadap para korban dan berkoordinasi dengan keluarga mereka.
Dikutip dari India Today, insiden ini terjadi saat puncak perayaan Mauni Amavasya, yang dikenal sebagai hari "Shahi Snan kedua." Pada momen ini, jutaan umat Hindu berkumpul untuk mandi di sungai sebagai bagian dari ritual penyucian diri.
Akanksha Rana, pejabat eksekutif khusus festival, menjelaskan bahwa kepadatan massa menyebabkan jebolnya barikade yang telah dipasang untuk mengatur pergerakan peserta.
"Ini seperti penyerbuan, ketika penghalang festival runtuh akibat tekanan massa," ungkapnya.
Seorang peziarah bernama Malti Pandey (42) turut menjadi saksi peristiwa tersebut.
"Saya sedang berjalan menuju sungai melalui jalur yang diberi barikade ketika tiba-tiba terjadi dorong-dorongan. Banyak orang terjatuh dan tertindih," ujarnya.
Baca Juga : Wisata Pelajar di Pantai Drini Berakhir Tragis, 3 Orang Tewas Terseret Ombak