Fahd A Rafiq Singgung Nottingham Forest, Pohon Beringin, dan 16 Besar Liga Champions
Fahd A Rafiq soroti kesamaan logo Nottingham Forest dengan Partai Golkar serta bahas performa klub Liga Inggris dan Liga Champions musim 2024/2025.

BaperaNews - Ketua Umum DPP BAPERA, Fahd A Rafiq, menyoroti kesamaan antara klub sepak bola Inggris, Nottingham Forest, dengan salah satu partai politik di Indonesia yang memiliki simbol pohon beringin.
Klub yang berdiri sejak 1865 itu pernah berjaya pada era 1970-an dan mencatat sejarah dengan meraih dua gelar Liga Champions secara beruntun pada 1979 dan 1980.
“Nottingham Forest memiliki logo yang mirip dengan salah satu partai politik di Indonesia, yakni Partai Golkar. Jika kita maknai lebih dalam, pohon beringin adalah simbol kekuatan dengan akar yang kokoh dan berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hal ini sangat relevan dengan Indonesia yang memiliki hutan terluas kedua di dunia,” ungkap Fahd A Rafiq di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Nottingham Forest kembali menjadi sorotan di musim 2024/2025 karena performanya yang impresif. Klub ini berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti Liverpool, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, yang biasanya menghuni enam besar klasemen.
Kini, Forest bahkan menempati posisi tiga besar setelah musim lalu berjuang keluar dari zona degradasi.
“Satu klub Inggris lain yang pernah juara Liga Champions pada era 1980-an adalah Aston Villa, yang kini juga sedang bangkit di level Eropa,” tambah Fahd, yang juga Mantan Ketua Umum PP-AMPG.
Di sisi lain, Fahd A Rafiq menyoroti penurunan performa dua klub asal Manchester pada musim ini. Ia menilai Manchester United mengalami ketidakstabilan yang diduga terjadi karena adanya sabotase internal.
“Setan Merah seperti disengaja untuk tetap inkonsisten. Banyak pemain bintang, tetapi manajemen klub yang bermarkas di Old Trafford ini berantakan,” ujarnya.
Baca Juga : Fahd A Rafiq: CIA adalah Lembaga Intelijen AS untuk Melindungi Dollar
Fahd juga menyoroti kondisi Manchester City yang dimiliki oleh Sheikh Mansour. Menurutnya, performa tim asuhan Pep Guardiola ini sengaja diturunkan agar tidak terlihat terlalu dominan di Liga Inggris.
“Jika Manchester City memenangkan Liga Inggris lima kali berturut-turut, tekanan terkait pelanggaran Financial Fair Play bisa semakin mencuat. Jika itu terjadi, City berisiko terkena hukuman degradasi dan gelarnya bisa dicabut. Oleh karena itu, mereka lebih memilih bermain ‘mengalah’ untuk menghindari risiko tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung bagaimana format baru Liga Champions musim 2024/2025 memengaruhi kelolosan tim-tim besar ke babak 16 besar. Menurutnya, ini lebih kepada faktor bisnis.
“Semakin banyak pertandingan, semakin besar keuntungan finansial bagi tim-tim besar. Babak play-off digelar dua kali, kandang dan tandang. Bahkan tim-tim besar seperti Real Madrid, PSG, Bayern Munchen, AC Milan, Borussia Dortmund, dan Juventus seolah-olah sengaja finis di peringkat 9-24 untuk membuat format baru Liga Champions ini semakin menarik dan kompetitif,” jelasnya.
Terkait hasil undian babak 16 besar Liga Champions, Fahd memprediksi bahwa perempat final akan mempertemukan duel-duel menarik seperti Arsenal vs Real Madrid, Liverpool vs Aston Villa, serta Barcelona vs Dortmund.
“Jika kita langsung berbicara soal final, saya memprediksi Real Madrid akan mewakili bagan kiri, sedangkan dari bagan kanan akan ada Barcelona atau Inter Milan. Tapi ini hanya prediksi, ada margin of error. Bahkan superkomputer canggih seperti Opta pun bisa salah prediksi,” katanya.
Di akhir pembicaraan, Fahd kembali menyebut Nottingham Forest yang kini berada di tiga besar Liga Inggris. “Forest saat ini sulit diprediksi, sama seperti Partai Golkar yang pergerakannya tidak mudah ditebak oleh lawan,” tutupnya.
Baca Juga : Fahd A Rafiq: Pentingnya Kekuatan Lembaga Pertahanan untuk Keutuhan Indonesia