Fahd A Rafiq: Indonesia Hari Ini Harus Belajar Dari Negara Afrika

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyampaikan bahwa Indonesia mulai hari ini harus belajar dari negara Afrika. Belajar tentang apa? berikut penjelasannya.

Fahd A Rafiq: Indonesia Hari Ini Harus Belajar Dari Negara Afrika
Fahd A Rafiq menyampaikan Indonesia mulai hari ini harus belajar dari Negara Afrika. Gambar : Pixabay.com/Dok. Geralt

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Dunia memiliki GDP sebesar 96 triliun dollar, dari angka tersebut Tiongkok memiliki GDP sebesar 23 triliun dollar, Amerika sebesar 21 triliun dollar, dan Western Europe (Eropa Barat) sebesar 11 triliun dollar. Ketiga negara tersebut merupakan pemegang kekayaan hampir 60% dunia. 

“GDP Dunia 96 Triliun Dollar dibagi jumlah penduduk dunia (7,5 milyar manusia), maka rata-rata GDP per capita dunia adalah 12.800 dollar. GDP Indonesia sebesar 1,1 triliun dollar,  GDP per kapitanya 4250 Dollar. Secara nilai kalau rata rata GDP per capita dunia adalah 12.800 dollar. Maka Indonesia masuk negara berkembang. Indonesia harus naik 3 kali lipat GDP nya baru menjadikan Indonesia negara rata-rata dunia,” ucap Fahd A Rafiq. 

Fahd A Rafiq menambahkan, faktanya adalah dalam 8 tahun sejak tahun 2014, pertumbuhan GDP per capita naik 12% dari 3.800 dolar per capita ke 4.250 dollar/capita. Jadi, 1 tahun hanya naik tidak sampai 2%.

“Maka dari itu, untuk membuat Indonesia menjadi negara maju harus diatas rata rata 12.800 memerlukan waktu 60 tahun dari sekarang, kok lama banget ya? Kalau Indonesia mau jadi Super Power seperti USA dan Tiongkok GDP nya harus diatas 10 triliun dollar atau 10 kali lipat dari sekarang,” lanjutnya. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Ungkap Ciri-Ciri Orang Sukses Di Usia Muda

“1000% naiknya GDP dari sekarang. Jadi kurang lebih Indonesia butuh waktu 23 tahun dari sekarang maka setahun harus naik 45 %/tahunnya. Bisakah di lakukan?Bagaimana melakukannya?” tanya Fahd A Rafiq. 

Tiongkok meningkat dari 1500 dollar menjadi 15.800/capita di tahun 2022 atau meningkat 10 kali lipat, naik 1000%. Semua itu dicapai oleh Tiongkok dalam waktu 40 tahun. 

“Botswana GDP per capitanya dari 200 dollar di tahun 1970 an naik ke 7200 dollar di tahun 2022 sebesar 3600%, 36 kali lipat dalam 50 tahun. Botswana dari negara no 2 termiskin di dunia menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dalam 50 tahun,” tegas Fahd A Rafiq

“Bisakah Indonesia menjadi negara Super power menaikkan GDP 10 kali dari saat ini dalam 23 tahun ke depan? Bapak Airlangga Hartarto Menteri Perekonomian RI akan berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat GDP Indonesia. Pemuda yang baik untuk bangsa dan negerinya mereka yang selalu memberikan masukan dan solusi, bukan mencaci maki,” tutup Fahd A Rafiq

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)