Fahd A Rafiq: Timnas Garuda Di Atas Kertas Bisa Kalahkan Australia, Bahrain, dan China

Fahd A Rafiq optimis Timnas Indonesia bisa kalahkan Australia, Bahrain, dan China di Kualifikasi Piala Dunia, dengan strategi yang tepat untuk meraih kemenangan dan lolos ke putaran final.

Fahd A Rafiq: Timnas Garuda Di Atas Kertas Bisa Kalahkan Australia, Bahrain, dan China
Fahd A Rafiq: Timnas Garuda Di Atas Kertas Bisa Kalahkan Australia, Bahrain, dan China. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Hingga Maret 2025, Timnas Indonesia masih berada di peringkat ketiga klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia, sebuah posisi yang cukup membanggakan dan membuat negara-negara lain semakin waspada.

Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP BAPERA, menilai bahwa kualitas pemain Indonesia secara keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan tiga negara pesaing di grup ini, yakni Australia, Bahrain, dan China. 

"Di atas kertas, Indonesia memiliki kualitas pemain yang lebih unggul. Oleh karena itu, saya mengusulkan kepada PSSI untuk menargetkan kemenangan, agar para pemain tidak terlalu santai," ujar Fahd.

Fahd menambahkan bahwa meski Indonesia hanya tertinggal satu poin dari Australia, timnas Garuda harus mampu memanfaatkan setiap peluang dalam pertandingan berikutnya.

"Australia bukanlah lawan yang tidak bisa dikalahkan, terutama jika Timnas Garuda bermain dengan fokus dan strategi yang tepat," katanya.

Fahd juga mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan Timnas Garuda dari China dengan skor 2-1, meskipun penguasaan bola dan keterampilan para pemain Indonesia dianggap lebih baik.

"Kualitas pemain Indonesia jauh di atas rata-rata pemain China. Seharusnya kita bisa meraih hasil yang lebih baik," tambahnya. 

Begitu juga saat Indonesia harus puas bermain imbang melawan Bahrain, di mana lagi-lagi kualitas pemain Indonesia dirasa lebih unggul.

Menurut Fahd, untuk meraih hasil maksimal, Indonesia perlu menyesuaikan strategi permainan, khususnya dengan memaksimalkan lini depan.

"Siapa yang mencetak gol terbanyak, dia yang akan menang. Jadi, kita harus lebih tajam dalam menyerang dan memanfaatkan setiap kesempatan," ujarnya.

Pertandingan leg kedua di Jepang, menurut Fahd, akan menjadi laga krusial bagi Indonesia, karena Jepang memiliki pemain dengan level lebih tinggi dibandingkan Timnas Garuda.

Baca Juga : Ketum DPP Bapera, Fahd A Rafiq: Sepak Bola Indonesia Masih Ada Harapan Menuju Piala Dunia 2026

"Ini tantangan besar, tetapi Indonesia harus mampu mensiasatinya dengan baik. Targetkan kemenangan di setiap pertandingan, termasuk melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang," tegas Fahd.

Fahd menyoroti bahwa Grup C di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia adalah salah satu grup yang paling ketat di zona Asia.

"Bayangkan, empat negara memiliki poin yang sama, yaitu 6 poin, dengan hanya selisih 1 poin dari Australia yang berada di peringkat kedua. Ini grup yang sangat kompetitif," ungkapnya.

Lebih jauh, Fahd mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam dunia sepak bola.

"Indonesia, yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda, adalah negara Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia, meskipun saat itu dalam konteks kolonialisme. Jadi, saya agak kesal jika ada yang mengatakan Indonesia belum pernah masuk Piala Dunia," katanya. 

Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah pemimpin di Asia Tenggara yang sudah saatnya bangkit dan berkompetisi di level dunia.

Fahd juga mencermati perkembangan olahraga Indonesia, termasuk penurunan prestasi di cabang bulu tangkis dan tinju, yang tradisionalnya selalu menghasilkan medali emas di Olimpiade.

"Di tahun 2024, kita hanya meraih medali perak di Olimpiade Paris. Ini harus jadi bahan evaluasi," katanya.

Untuk itu, Fahd menyarankan agar seluruh cabang olahraga memiliki semangat yang sama dalam berprestasi.

"Piala Dunia adalah event terbesar dalam sepak bola, sementara di bulu tangkis ada Thomas dan Uber Cup. Olahraga adalah cermin nasionalisme, dan kita harus selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tutup Fahd, yang juga seorang dosen di Malaysia.

Fahd A Rafiq berharap Timnas Garuda dapat mencapai keberhasilan yang lebih besar, tidak hanya di Kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga di pentas olahraga internasional lainnya.

Penulis : ASW