Operasi Pasar Besar-besaran Akan Terjadi Saat Ramadhan 2025, Daerah Mana yang Jadi Target?
Pemerintah gelar operasi pasar besar-besaran selama Ramadan 2025 untuk menekan lonjakan harga bahan pokok seperti minyak goreng, gula pasir, dan daging di berbagai daerah.

BaperaNews - Pemerintah berencana menggelar operasi pasar secara besar-besaran selama Ramadan 2025 guna menekan lonjakan harga bahan pokok di berbagai daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyatakan bahwa operasi pasar ini akan difokuskan di wilayah yang mengalami kenaikan harga signifikan, terutama untuk komoditas seperti minyak goreng, gula pasir, dan daging.
Menurut Bima Arya, langkah ini merupakan arahan langsung dari Menteri Pertanian sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pangan Ad Interim, Andi Amran Sulaiman.
Dalam koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dinas Perdagangan, dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar di seluruh Indonesia, pemerintah akan memastikan distribusi bahan pokok tetap terkendali selama bulan Ramadan.
"Kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang mengalami indikasi kenaikan harga agar bisa dikendalikan dan turut serta dalam operasi pasar dengan komoditas yang sudah ditentukan," ujar Bima Arya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (17/2).
Baca Juga : Raja Salman Beri Hadiah 100 Ton Kurma Jelang Ramadan untuk Muslim Indonesia
Dalam rapat koordinasi inflasi yang digelar pagi tadi dan dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, terungkap bahwa dua dari tiga komoditas utama mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Minyak goreng, misalnya, pekan lalu mengalami kenaikan di 162 kota dan kini bertambah menjadi 166 kota. Begitu pula dengan gula pasir yang sebelumnya naik di 131 kota, kini tercatat meningkat di 148 kota.
Pemerintah telah menginstruksikan kepala daerah untuk segera menelusuri penyebab kenaikan harga bahan pokok tersebut.
Mereka diminta untuk mengidentifikasi apakah lonjakan harga disebabkan oleh masalah produksi atau gangguan distribusi.
Setelah itu, langkah-langkah strategis seperti operasi pasar harus segera dilakukan untuk mengendalikan harga di wilayah masing-masing.
Bima Arya menambahkan bahwa titik-titik operasi pasar akan ditentukan berdasarkan laporan dari daerah terkait. Dengan pendekatan ini, diharapkan harga bahan pokok selama Ramadan dapat tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat.
"Kami akan menyelenggarakan koordinasi lebih intens lagi, tidak hanya untuk memantau inflasi, tetapi juga mengawasi harga bahan pokok selama bulan Ramadan," tambahnya.
Baca Juga : Makan Bergizi Gratis Tetap Ada Saat Ramadan 2025, BGN: Ada Susu hingga Kurma