Luhut Binsar Pandjaitan Ajak Anak Muda Indonesia Kembangkan AI Buatan Lokal

Luhut Binsar Pandjaitan rekrut anak muda kembangkan AI lokal. Pemerintah dorong inovasi digital untuk tingkatkan efisiensi dan daya saing Indonesia.

Luhut Binsar Pandjaitan Ajak Anak Muda Indonesia Kembangkan AI Buatan Lokal
Luhut Binsar Pandjaitan Ajak Anak Muda Indonesia Kembangkan AI Buatan Lokal. Gambar : Dokumentasi Humas Kemenko Marves

BaperaNews - Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), mengungkapkan bahwa pihaknya telah merekrut sejumlah anak muda Indonesia untuk mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) buatan lokal. 

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital di Tanah Air dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor.

"Sekarang ada beberapa anak muda di Indonesia yang kita rekrut, mereka sedang bekerja," ujar Luhut dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa (18/2).

Ia menambahkan bahwa dalam dua pekan ke depan, para pengembang AI tersebut akan mempresentasikan hasil kerja mereka langsung di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto.

Luhut menekankan bahwa AI yang sedang dikembangkan ini nantinya akan mendukung penggunaan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

"Bisa bahasa Inggris dan Indonesia, yang penting dengan digitalisasi ini Indonesia bisa menjadi negara yang lebih efisien," jelasnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa pengembangan AI buatan Indonesia memerlukan investasi besar, terutama karena menggunakan teknologi open source yang membutuhkan biaya tinggi.

Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong inovasi di bidang kecerdasan buatan guna memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam era digitalisasi global.

Baca Juga : Luhut Pandjaitan Tanggapi Demo ‘Indonesia Gelap’: yang Gelap Kau, Bukan Indonesia

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan bahwa pemerintah masih mengeksplorasi teknologi AI untuk mengoptimalkan penggunaannya di Indonesia.

"Kita masih mempelajari perkembangannya karena ini merupakan inovasi teknologi. Tentu saja, apa yang dihasilkan oleh DeepSeek bisa menjadi satu alternatif bagi pengembangan AI di Indonesia," ujar Nezar saat ditemui di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta Pusat pada Senin (17/2).

Komentar Nezar muncul sebagai tanggapan atas langkah sejumlah negara yang memblokir dan tidak mengizinkan DeepSeek beroperasi di wilayah mereka. DeepSeek, perusahaan AI asal China, menciptakan kehebohan global awal tahun 2025 dengan merilis model AI terbaru mereka, DeepSeek R1.

Model ini dapat digunakan secara gratis oleh banyak pengguna, serupa dengan layanan yang ditawarkan oleh ChatGPT dari OpenAI.

Namun, teknologi dari DeepSeek menghadapi berbagai pembatasan dan larangan di beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Italia, Australia, dan Taiwan.

Beberapa negara tersebut menganggap teknologi ini berpotensi menjadi ancaman keamanan siber, sehingga memilih untuk membatasi aksesnya.

Indonesia, di sisi lain, masih membuka peluang bagi pengembangan teknologi AI dengan pendekatan yang lebih hati-hati.

Langkah Luhut dalam mendorong AI buatan lokal diharapkan dapat menjadi solusi untuk memastikan kemandirian teknologi di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing di sektor digital global.

Baca Juga : Luhut Binsar Pandjaitan Minta Prabowo Audit Coretax untuk Reformasi Sistem Perpajakan di Indonesia