Pejabat Polri Kena Senggol Jokowi Tentang Gaya Hidup Mewah 'Jangan Gagah-Gagahan'
Presiden RI Jokowi senggol para pejabat Polri dengan menyebut tidak selayaknya para pejabat Polri hidup bermewah-mewahan dan gagah-gagahan.
BaperaNews - Para pejabat Polri kena senggol Presiden Jokowi tentang gaya hidupnya. Dalam salah satu poin arahannya, Jokowi meminta mereka harus punya sense of crisis. Diketahui Jokowi baru saja mengumpulkan para pejabat Polri di Istana Negara pada Jumat siang (14/10) pukul 14.00 WIB.
Jokowi mengungkap, saat ini ada 66 negara dalam posisi rentan, 345 juta orang di 82 Negara menderita kekurangan pangan akut. “Ini semua, Kapolda, Kapolres, pejabat Polri harus paham keadaan, kondisi seperti ini harus ngerti, jadi punya sense of crisis yang sama. Hati-hati, hati-hati” ujarnya.
“Saya ingatkan yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup!” tegasnya.
Jokowi menyebut tidak selayaknya para pejabat Polri hidup bermewah-mewahan dan gagah-gagahan dengan memiliki kendaraan mahal, menurutnya, selama ini Jokowi telah banyak menerima laporan tentang gaya hidup mewah tersebut. Tidak hanya kendaraan, baju dan sepatu mewah yang dipakai anggota Polri juga ikut disorot masyarakat.
Baca Juga : Alasan Pejabat Polri Tak Boleh Bawa Tongkat Dan Topi Ke Istana Negara
“Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, motor gede yang bagus, hati-hati. Saya ingatkan hati-hati. Pribadi kita ini bisa jadi surat kabar, bisa jadi media yang tiap saat memunculkan perilaku kita sehari-hari kayak apa, meskipun sembunyi-sembunyi” lanjutnya.
Diduga Jokowi menyorot tentang Irjen Teddy Minahasa, Kapolda Jatim yang baru-baru ini ditangkap karena terlibat kasus narkoba. Teddy ditangkap beserta barang bukti 5 kg narkoba. Dan diketahui ia punya harta senilai Rp 29 Miliar dan jadi polisi terkaya di Indonesia.
Padahal Teddy Minahasa baru menjabat empat hari, menggantikan Irjen Nico Afinta yang dicopot karena tragedi Kanjuruhan.
Teddy Minahasa diduga punya gaya hidup mewah tidak hanya dari hasil kerjanya di kepolisian namun juga dari hasil transaksi narkoba yang saat ini baru ketahuan.
Jokowi kemudian meminta agar Visi Kapolri tidak perlu rumit agar bisa dipahami seluruh anggota jajaran Polri.
“Visi Kapolri, saya minta tak usah njelimet-njelimet, dipertahankan agar yang di bawah itu ngerti apa yang harus dijalankan. Polri sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, intinya kesana. Sederhana dan jelas biar gampang ditangkap visi itu” imbuhnya.
Jokowi meminta agar para Kapolri dan seluruh aparat jajarannya bisa kembalikan kepercayaan masyarakat.
Baca Juga : Irjen Teddy Minahasa Resmi Jadi Tersangka Atas Kasus Peredaran Narkoba