Mahalini Curhat Tentang Perjuangan, Kehilangan, dan Kebangkitan Karier Musiknya

Mahalini berbagi kisah perjuangan dan kehilangan ibunda, serta bagaimana ia bangkit dan menciptakan lagu "Sisa Rasa" sebagai penyaluran emosinya dalam karier musik.

Mahalini Curhat Tentang Perjuangan, Kehilangan, dan Kebangkitan Karier Musiknya
Mahalini Curhat Tentang Perjuangan, Kehilangan, dan Kebangkitan Karier Musiknya. Gambar : Instagram/@mahaliniraharja

BaperaNews - Mahalini Raharja membagikan kisah hidupnya yang penuh perjuangan dalam sebuah wawancara eksklusif di podcast Makna Talks (11/10).

Ia berbicara tentang kehilangan ibunda tercinta, tekanan karier di tengah pandemi, hingga bagaimana ia bangkit dari titik terendahnya untuk terus berkarya dalam dunia musik.

Salah satu momen terberat dalam hidup Mahalini adalah ketika ibunya meninggal dunia di masa pandemi COVID-19. Kehilangan ini menjadi pukulan berat, terutama karena ibunya adalah sosok yang selalu mendukung setiap langkah kariernya, termasuk ketika ia memutuskan untuk mengikuti ajang Indonesian Idol.

"Mama enggak mau aku begini terus, makanya aku balik ke Jakarta," ungkap Mahalini dengan penuh emosi, mengenang motivasi yang diberikan ibunya.

Situasi semakin sulit ketika pandemi membatasi aktivitas dan peluang kerja, tepat setelah perjalanannya di Indonesian Idol.

"Habis Idol, langsung virtual. Itu fase yang gila juga ya," kenangnya.

Selain harus menghadapi duka, Mahalini juga merasakan tekanan dari harapan besar keluarganya. Sang ayah, yang dikenal tegas, selalu mendorongnya untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

"Papa takut banget kalau aku enggak bisa jadi apa-apa, makanya dia selalu bilang kerja, kerja, kerja," katanya.

Baca Juga : Biodata Mahalini Raharja: Perjalanan Karier, hingga Penghargaan yang Diraih

Meski demikian, Mahalini tetap memahami bahwa dorongan tersebut didasari oleh kasih sayang dan keinginan agar ia memiliki masa depan yang cerah.

Duka mendalam itu melahirkan karya ikonik Mahalini, lagu "Sisa Rasa." Awalnya, lagu ini tidak diciptakan khusus untuk ibunya, namun lambat laun menjadi medium bagi Mahalini untuk menyalurkan rasa kehilangannya.

"Aku enggak pernah pengin bawain lagu itu di stage. Setiap bawain aku pasti mau nangis," ujarnya, mengungkapkan kedekatan emosional dengan lagu tersebut.

Menurut Mahalini, ketulusan dalam bercerita menjadi salah satu faktor yang membuat lagu ini begitu diterima oleh pendengar. "Aku enggak pernah berekspektasi buat lagu itu naik," tambahnya.

Mahalini mengaku pengalaman sulit ini telah mengubahnya menjadi pribadi yang lebih matang. Ia belajar menerima rasa kehilangan dengan caranya sendiri.

"Aku nikmatin karena itu bikin aku tetap peduli," ungkapnya.

Selain itu, Mahalini juga semakin selektif dalam membagikan kehidupan pribadinya, terutama yang berkaitan dengan hubungannya bersama sang suami, Rizky Febian.

"Aku enggak mau karya kita yang sudah kita bangun itu tertutup oleh keromantisan-romantisan yang di luar," tegasnya.

Baca Juga : Biodata Rizky Febian: Anak Komedian Sule yang Sukses Jadi Penyanyi