BRIN Pastikan Batu Bertuliskan Aksara Jawa Kuno di Magetan adalah Prasasti Bersejarah
BRIN memastikan bahwa penemuan batu bertuliskan aksara Jawa Kuno di Magetan adalah prasasti bersejarah. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengonfirmasi bahwa batu bertuliskan aksara Jawa Kuno yang ditemukan di Desa Taji, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merupakan prasasti bersejarah.
Batu tersebut ditemukan oleh warga di kebun jati setempat dan kini menjadi perhatian para arkeolog.
Arkeolog BRIN, Titi Surti Nastiti, menjelaskan bahwa batu andesit tersebut memiliki ciri khas prasasti, dengan dua baris aksara Jawa Kuno pada kedua sisinya.
Batu berbentuk lingkaran di bagian atas dan kotak persegi pada bagian tengah ini mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga aksara di atasnya sulit dibaca atau ditentukan masa sejarahnya.
Titi menuturkan, kondisi aksara pada prasasti ini sangat aus dan tipis, sehingga memerlukan metode khusus untuk menerjemahkan isinya.
"Kita belum bisa mengidentifikasi dari masa apa prasasti ini karena isinya belum dapat dibaca dengan jelas," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan pada Rabu (20/11).
Sebagai bagian dari penelitian, BRIN akan bekerja sama dengan Orient EFEO, lembaga penelitian dari Prancis, untuk menerapkan teknologi fotogrametri. Teknologi ini diharapkan dapat membantu memperjelas tulisan yang sulit dilihat dengan mata telanjang.
"Fotogrametri akan membantu kami melihat lebih jelas aksara Jawa Kuno yang ada di prasasti ini," tambah Titi.
Dilihat dari bahan batu andesit yang digunakan, Titi memperkirakan prasasti ini berasal dari wilayah sekitar Kabupaten Magetan. Penemuan ini menjadi tambahan artefak bersejarah dari Desa Taji, yang sebelumnya juga menghasilkan prasasti lain yang kini tersimpan di Museum Nasional.
Baca Juga : BRIN: Angin Puting Beliung di Rancaekek Bandung Tornado Pertama di Indonesia!
"Kita belum bisa memastikan lebih jauh sebelum ada hasil penelitian mendalam. Namun, batu ini kemungkinan besar memiliki kaitan dengan sejarah wilayah sekitar Magetan," ujar Titi.
Penemuan batu bertulis aksara Jawa Kuno ini terjadi pada Jumat (9/8), saat warga Desa Taji membongkar pagar pembatas kebun. Kepala Desa Taji, Sigit Supriyadi, menyatakan harapannya agar tulisan pada batu tersebut dapat diterjemahkan untuk membantu menggali sejarah desa.
"Harapan kami adalah tulisan ini dapat diterjemahkan sehingga kami mengetahui isi prasasti dan kaitannya dengan sejarah Desa Taji di masa lalu," ungkap Sigit.
Pemerintah Desa Taji saat ini sedang menyusun buku sejarah desa dan berencana mencari artefak lain yang mungkin masih tersembunyi. Penemuan prasasti ini menjadi bagian dari upaya warga dalam mendalami sejarah setempat.
Desa Taji memiliki sejarah panjang dengan berbagai temuan artefak penting. Salah satunya adalah batu berbentuk gunungan yang kini tersimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris 31.
Artefak tersebut ditemukan di Dukuh Tambi, Desa Taji, Kecamatan Karangrejo, dan diperkirakan berasal dari tahun 1126 Saka, era Kerajaan Jenggala.
"Temuan artefak sebelumnya memberikan bukti bahwa Desa Taji memiliki jejak sejarah penting. Batu yang baru ditemukan ini menjadi bagian dari upaya kami memahami lebih jauh sejarah tersebut," jelas Sigit.
Dengan kolaborasi antara BRIN, peneliti, dan masyarakat lokal, temuan ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang masa lalu Desa Taji dan sejarah Jawa Timur secara keseluruhan.
BRIN memastikan penelitian lanjutan akan terus dilakukan, termasuk menggunakan teknologi modern untuk membaca aksara pada prasasti tersebut.
Baca Juga : BRIN Beberkan Penyebab Hujan Badai di Pulau Jawa, Khususnya Jabodetabek