Tren Password di Indonesia: Dari "123456" hingga "Bismillah," Semua Mudah Diretas

NordPass mengungkap bahwa tren password di Indonesia, mulai dari '123456' hingga 'bismillah' rentan diretas. Gunakan kombinasi kuat untuk keamanan digital yang lebih baik.

Tren Password di Indonesia: Dari "123456" hingga "Bismillah," Semua Mudah Diretas
Tren Password di Indonesia: Dari 123456 hingga Bismillah, Semua Mudah Diretas. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Laporan terbaru dariĀ NordPass mengungkapkan tren penggunaan kata sandi yang masih menunjukkan kelemahan signifikan dalam keamanan digital di kalangan pengguna internet, termasuk di Indonesia.

Meskipun ancaman dariĀ hacker terus meningkat, banyak orang tetap menggunakan password yang mudah ditebak, menjadikan akun mereka rentan terhadap serangan.

Kata Sandi Umum yang Mudah Diretas

Menurut laporan, kata sandi seperti "123456" terus menempati posisi teratas dalam daftar password yang paling banyak digunakan secara global. Kombinasi sederhana ini, bersama dengan kata sandi seperti "password" dan "qwerty," sangat rentan karena dapat diretas dalam waktu kurang dari satu detik.

Dalam enam tahun terakhir, "123456" telah lima kali berada di peringkat pertama sebagai kata sandi paling populer.

Beberapa pengguna mencoba menciptakan kata sandi yang tampak lebih kreatif, seperti "iloveyou," "dragon," dan "monkey."

Namun, hasilnya tetap tidak efektif. Bahkan kombinasi yang terlihat lebih kompleks, seperti "P@ssw0rd" atau "Qwerty1?," masih bisa dibobol dengan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas suatu kata sandi tidak selalu menjamin keamanannya.

Baca Juga : Terbongkar, PDN Pakai Password Admin#1234 untuk Akses ke Server

Pola Penggunaan Password di Indonesia

Laporan NordPass juga mengamati tren kata sandi di 44 negara, termasuk Indonesia. Secara global, pengguna Indonesia cenderung mengikuti pola yang sama dengan penggunaan kata sandi populer seperti "123456" dan "password."

Namun, terdapat tren unik yang mencerminkan budaya lokal, seperti penggunaan kata sandi "bismillah," "sayang," "santoso7," dan "rahasia."

Meskipun lebih variatif, kata sandi semacam ini tetap dianggap lemah. Waktu yang dibutuhkan untuk meretas password ini berkisar dari kurang dari satu detik hingga beberapa menit.

Fenomena ini menunjukkan perlunya edukasi yang lebih mendalam tentang pentingnya memilih kata sandi yang kuat dan sulit ditebak.

Berikut adalah beberapa kata sandi yang paling sering digunakan di Indonesia:

  • 123456
  • password
  • qwerty
  • bismillah
  • sayang
  • santoso7
  • rahasia

Tips Membuat Password yang Lebih Aman

Untuk meningkatkan keamanan digital, NordPass memberikan beberapa rekomendasi praktis:

  • Gunakan kombinasi minimal 20 karakter yang terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol khusus.
  • Hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak, seperti nama, tanggal lahir, atau kata umum.
  • Jangan menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun berbeda.
  • Manfaatkan password manager untuk membuat dan menyimpan kata sandi yang aman.

Selain itu, pengguna juga disarankan untuk memeriksa apakah kata sandi mereka pernah bocor melalui layanan khusus yang tersedia secara online. Langkah kecil seperti ini dapat membantu mencegah peretasan dan melindungi data pribadi.

Pentingnya Edukasi Keamanan Digital

Laporan ini menyoroti kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan digital di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dengan meningkatnya ancaman dari hacker, membangun kebiasaan memilih password yang kuat menjadi langkah penting dalam melindungi informasi pribadi dan akun online.

Kata sandi tetap menjadi pintu utama untuk mengakses akun digital. Oleh karena itu, penggunaan password yang mudah ditebak seperti "bismillah" dan "sayang" harus segera ditinggalkan demi mengurangi risiko pembobolan.

NordPass menekankan bahwa keamanan digital dimulai dari kebiasaan sehari-hari pengguna dalam menjaga data mereka tetap aman.

Baca Juga : Hati-hati Modus Penipuan Baru! Email Minta Ganti Password Lewat QR Code