India Gagalkan Kapal Iran yang Angkut 500 Kg Narkoba di Lepas Pantai Gujarat
Otoritas India tangkap kapal Iran yang membawa 500 kg narkoba di lepas pantai Porbandar, Gujarat, hasil operasi gabungan ATS & NCB.
BaperaNews - Otoritas India berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dalam skala besar setelah menangkap sebuah kapal Iran yang membawa lebih dari 500 kilogram narkoba di lepas pantai Porbandar, Gujarat.
Penangkapan ini merupakan hasil operasi gabungan yang intensif antara Tim Anti-Teror Gujarat (ATS) dan Badan Pengawas Narkotika Nasional (NCB), yang berlangsung sepanjang malam di tengah lautan. Semua awak kapal saat ini telah ditahan untuk diperiksa lebih lanjut terkait sumber dan tujuan pengiriman narkoba ini.
Operasi dimulai ketika kapal Iran yang mencurigakan terdeteksi mendekati Garis Batas Maritim Internasional (IMBL), yang memisahkan perairan India dan perairan internasional.
Setelah terpantau, otoritas India memutuskan untuk mengawasi pergerakan kapal tersebut. Kapal kemudian berhasil diarahkan menuju pelabuhan Porbandar di Gujarat untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Proses penggerebekan ini berlangsung intensif, melibatkan koordinasi antara beberapa lembaga penegak hukum India.
Setibanya di pelabuhan, seluruh awak kapal langsung ditahan dan kini sedang dalam proses interogasi untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai asal muasal narkoba tersebut serta jaringan penyelundupan yang terlibat.
Pihak berwenang India kini tengah berupaya menggali lebih dalam informasi dari para tersangka untuk mengetahui detail lebih lanjut terkait jaringan penyelundupan narkoba internasional ini.
Selain itu, penyelidikan juga difokuskan pada jalur laut yang sering digunakan oleh sindikat narkoba. Pengawasan di sepanjang jalur laut di perairan Gujarat telah diperketat untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyelundup narkoba.
Baca Juga : Polres Tangsel Musnahkan Barang Bukti Narkoba Senilai Rp77 Miliar
Kecurigaan mengenai asal usul narkoba ini juga mengarah pada kemungkinan keterlibatan pihak-pihak di Pakistan. Beberapa laporan sebelumnya mengindikasikan adanya upaya penyelundupan narkoba dari Pakistan melalui perbatasan India, yang diduga bertujuan untuk mendanai aktivitas terorisme.
Oleh karena itu, otoritas India juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa kapal Iran ini hanya bagian dari rantai panjang penyelundupan narkoba di kawasan tersebut.
Wilayah pesisir Gujarat, khususnya Porbandar, semakin menjadi pusat perhatian dalam upaya penegakan hukum terhadap perdagangan narkoba. Beberapa kasus besar terkait penyelundupan narkoba telah terungkap di wilayah ini dalam beberapa bulan terakhir.
Hanya tiga minggu sebelum penangkapan kapal Iran ini, otoritas India berhasil menyita narkotika senilai lebih dari 250 crore rupee (sekitar Rp46,93 triliun) dari Avsar Enterprise di Ankleshwar, distrik Bharuch, Gujarat.
Selain itu, beberapa bulan sebelumnya, operasi besar lainnya berhasil mengamankan narkoba senilai 5.000 crore rupee (sekitar Rp9,39 triliun) dari Aavkar Drugs Limited di lokasi yang sama.
Penangkapan demi penangkapan ini menunjukkan bahwa Gujarat merupakan salah satu titik strategis yang sering dimanfaatkan oleh sindikat penyelundup untuk mengedarkan narkoba melalui jalur laut.
Dengan meningkatnya frekuensi penyelundupan di wilayah pesisir Gujarat, otoritas India semakin meningkatkan pengawasan di sepanjang jalur laut.
Fokus utama saat ini adalah memperkuat pengawasan terhadap perairan internasional yang berbatasan dengan India, mengingat kawasan tersebut kerap menjadi jalur masuknya barang-barang ilegal, termasuk narkoba.
Operasi gabungan yang melibatkan Tim Anti-Teror Gujarat (ATS) dan Badan Pengawas Narkotika Nasional (NCB) diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para penyelundup.
Selain itu, pihak berwenang juga mengintensifkan patroli laut, terutama di jalur-jalur yang sering dilalui kapal asing yang mencurigakan.
Penangkapan kapal Iran yang membawa 500 kilogram narkoba ini menunjukkan komitmen kuat India dalam memerangi peredaran narkoba internasional.
Pemerintah India terus berupaya untuk menjaga wilayahnya dari ancaman penyelundupan narkoba yang tidak hanya merusak masyarakat, tetapi juga berpotensi mendanai aktivitas ilegal lainnya.
Baca Juga : Bareskrim Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita Aset Rp869,7 Miliar