Pabrik Mercedes Tutup Karena Kelangkaan Chip 5600, Karyawan Diliburkan Dan Tetap Digaji
Pabrik mobil Mercedes Benz Group menerapkan libur kolektif bagi 5.000 karyawannya imbas dari Kelangkaan chip semikonduktor akibat perang Rusia dan Ukraina!
BaperaNews - Pabrik mobil Mercedes Benz Group pada hari Senin 4 April 2022 mengumumkan menerapkan libur kolektif bagi 5.000 karyawannya di dua pabrik Brazil imbas dari Kelangkaan chip semikonduktor akibat perang Rusia dan Ukraina.
Kedua pabrik berhenti beroperasi untuk sementara karena sulit untuk mendapat pasokan chip, pabrik berhenti dari 18 April – 3 Mei 2022, sekitar 5.000 pekerja ada di Sao Bernardo do Campo dan 600 pekerja di Juiz de Fora.
Mercedes menyatakan mereka sudah menyiasati produk sasis bus, truk, dan komponen karena adanya krisis chip secara global. Libur kolektif sendiri ialah memberi libur bagi pekerja dalam waktu tertentu dan pekerja tetap mendapatkan gaji sebagaimana ketika masuk kerja.
Hal ini bukan yang pertama terjadi, sebelumnya Mercedes pada Maret 2022 lalu sudah menetapkan libur kolektif untuk 1.200 pekerjanya karena kelangkaan rantai pasokan. Krisis chip di industri otomotif sebenarnya sudah terjadi sejak awal pandemi covid-19 dimana banyak pabrik otomotif tutup dan produsen chip harus mencari pembeli baru.
Namun di sisi lain, banyak orang beralih pekerjaan di rumah dengan memakai ponsel, laptop, dan lainnya karena banyak perusahaan menerapkan aturan bekerja dari rumah untuk membatasi pandemi covid19, pasokan chip pun berubah arah ke sektor tersebut.
Baca Juga: Rangkuman Hari Ke 40 Serangan Rusia Ke Ukraina 410 Mayat di Bucha
Industri otomotif yang kini sudah berangsur membaik seiring dengan menurunnya angka kasus covid-19 pun tidak serta merta bisa mendapatkan chip dengan mudah karena kapasitas produksinya juga tidak bisa meningkat banyak dengan seketika.
Tidak hanya di Eropa, Indonesia juga mengalami kendala chip diantaranya Daihatsu, Honda, dan Toyota sehingga harus menyesuaikan jumlah produksinya.
Kelangkaan chip ini pun semakin menjadi-jadi setelah Rusia dan Ukraina berperang, dimana Ukraina adalah Negara pemasok utama gas neon yang menjadi bahan dasar chipset, pabrik-pabrik di Ukraina tersebut kini telah menghentikan produksinya karena banyaknya serangan ke Negara tersebut.
Sekitar 54% neon semikonduktor dunia yang dipakai untuk membuat chip berasal dari Ukraina, hal ini pun membuat seluruh dunia resah. “Sebelum adanya perang, Ingas bisa memproduksi 15.000 – 20.00 meter kubik neon per bulannya” ujar Angelo Zino, Analisis Keuangan CFRA.
Ingas sendiri punya pabrik di Mariupol yang kini sudah hancur diserang Rusia sehingga jelas tidak bisa berproduksi kembali. Sedangkan pabrik lain bernama Cryoin sebelumnya dilaporkan bisa membuat 10.000 – 15.000 meter kubik neon per bulannya, pabrik tersebut beroperasi di Odessa,Ukraina dan kini telah menghentikan operasinya sejak 24 Februari 2022 yakni sejak diserang oleh Rusia.
Baca Juga: Top 3 Dunia, Tokoh Minta Perang Ukraina Dihentikan, Sanksi Pengaruh Rusia