Ranny Fahd A Rafiq Minta Pemerintah Tindak Tegas Segala Bentuk Kekerasan terhadap Anak

Ranny Fahd A Rafiq desak pemerintah tindak tegas pelaku kekerasan anak, sebut kekerasan ini pelanggaran HAM dan ancam kesehatan fisik serta mental anak.

Ranny Fahd A Rafiq Minta Pemerintah Tindak Tegas Segala Bentuk Kekerasan terhadap Anak
Ranny Fahd A Rafiq Minta Pemerintah Tindak Tegas Segala Bentuk Kekerasan terhadap Anak. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Dalam deklarasi global yang disepakati oleh lebih dari 100 negara, perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan mendapat perhatian serius. 

Ranny Fahd A Rafiq, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah tegas dalam menindak pelaku kekerasan terhadap anak. 

“Ini bukan lagi isu yang bisa diabaikan. Saatnya pemerintah memberikan efek jera yang kuat bagi para pelaku kekerasan terhadap anak,” ujar Ranny di Gedung DPR/MPR pada Rabu, 13 November 2024.

Ranny menggarisbawahi pentingnya langkah konkret dari pemerintah untuk melindungi anak-anak Indonesia.

Ia menekankan bahwa kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. 

“Setiap bentuk kekerasan anak harus ditindak tanpa pandang bulu. Komitmen yang telah disepakati 100 negara harus diimplementasikan dengan serius,” tegasnya.

Konferensi tingkat dunia tentang kekerasan terhadap anak, yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan penyintas kekerasan, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting.

Beberapa di antaranya adalah pelarangan hukuman fisik, peningkatan layanan bagi korban kekerasan anak, dan investasi dalam program dukungan bagi orang tua untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Ranny menyebut konferensi ini sebagai tanda keseriusan dunia dalam menangani kekerasan anak.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq: Judi Online Berefek pada Gangguan Kesehatan Mental dan Perceraian Masif

“Upaya global dalam melawan kekerasan terhadap anak terus berkembang, meskipun angka kekerasan masih tinggi. WHO mencatat bahwa lebih dari separuh anak di dunia mengalami kekerasan setiap tahun, termasuk kekerasan fisik, seksual, dan perundungan. Ini berarti sekitar 1 miliar anak mengalami kekerasan. Angka ini menunjukkan perlunya langkah cepat dan strategis dalam menanganinya,” ungkap Ranny.

Menurut data hingga Agustus 2024, jumlah korban kekerasan anak di Indonesia mencapai 15.267 kasus, dengan Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah korban terbanyak, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sepuluh wilayah dengan rasio kekerasan anak tertinggi di Indonesia meliputi Kalimantan Utara (7,99%), Sulawesi Utara (5,53%), dan Maluku (5,05%).

Menutup pernyataannya, Ranny menyampaikan harapannya agar pemerintah tidak hanya serius dalam mengatasi kekerasan terhadap anak, tetapi juga memberikan peringatan tegas kepada masyarakat.

“Jangan ada lagi kekerasan terhadap anak di Indonesia. Kita harus melindungi generasi muda kita dari segala bentuk kekerasan,” tutupnya.

Penulis : ASW