Luhut Pandjaitan Tanggapi Demo ‘Indonesia Gelap’: yang Gelap Kau, Bukan Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan tanggapi aksi 'Indonesia Gelap', tekankan upaya pemerintah buka lapangan kerja dan kritik pesimisme. Demonstrasi mahasiswa soroti kebijakan Prabowo-Gibran.

BaperaNews - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa bertajuk "Indonesia Gelap" yang ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.
Luhut menilai kritik mengenai sulitnya mencari pekerjaan tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat.
"Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja nggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah," ujar Luhut dalam acara The Economic Insight 2024 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2).
Luhut menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya membuka lapangan kerja guna menekan angka pengangguran. Ia menyebut, sekitar 300 generasi muda telah diberdayakan untuk bekerja di sektor government technology (govtech).
Menanggapi tagar "Indonesia Gelap" yang viral di media sosial, Luhut menyatakan bahwa bukan Indonesia yang gelap, melainkan orang-orang yang pesimis terhadap masa depan negara.
"Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jangan terus mengklaim sana-sini," ujar Luhut dengan nada tegas.
Luhut juga menekankan bahwa anak muda yang mendapat kesempatan bekerja melalui program pemerintah merasa bangga menjadi bagian dari pembangunan Indonesia. Ia mencontohkan pekerjaan di Peruri yang memberikan pengalaman dan harapan bagi generasi muda.
Sementara itu, aksi demo mahasiswa dengan tagar "Indonesia Gelap" menjadi bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama elemen masyarakat sipil menggelar aksi turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Baca Juga : Ojol Demo Tuntut Hak THR di Kantor Kemnaker, Ribuan Driver Matikan Aplikasi Massal
Gerakan ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, khususnya dalam sektor pendidikan, agraria, dan keadilan sosial.
Dalam aksi ini, simbol Garuda berwarna hitam digunakan sebagai latar belakang, menggambarkan eskalasi protes yang lebih serius dibandingkan sebelumnya.
Para demonstran menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk pendidikan gratis yang ilmiah dan demokratis, pencabutan proyek strategis nasional (PSN) yang bermasalah, serta penghentian revisi Undang-Undang Minerba yang dinilai membatasi kebebasan berpendapat.
Selain itu, mereka juga menolak multifungsi TNI dalam ranah sipil dan menuntut evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran.
Tagar "Indonesia Gelap" yang viral di media sosial menjadi cerminan kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Sejumlah akun terverifikasi di platform X ikut mengomentari fenomena ini, menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap isu yang diangkat dalam demonstrasi.
"Tiap hari makin nambah aja masalah di Indo," tulis salah satu akun centang biru.
"Nih negara udah gawat banget gue lihat," tulis pengguna lainnya.
Di sisi lain, ada juga warganet yang mengajak untuk tetap optimis dengan menulis, "#IndonesiaGelap yuk kita sama-sama doakan semoga Indonesia kembali cerah."
Baca Juga : Ramai Seruan 'Kabur Aja Dulu' di Media Sosial, Apa Penyebabnya?