Ramai Seruan 'Kabur Aja Dulu' di Media Sosial, Apa Penyebabnya?

Tagar #KaburAjaDulu viral di media sosial, mencerminkan kekecewaan netizen terhadap sistem kerja, pendidikan, hukum, politik, dan kehidupan sosial di Indonesia.

Ramai Seruan 'Kabur Aja Dulu' di Media Sosial, Apa Penyebabnya?
Ramai Seruan 'Kabur Aja Dulu' di Media Sosial, Apa Penyebabnya? Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Tagar #KaburAjaDulu menjadi perbincangan hangat di platform media sosial X (Twitter) sejak Minggu (9/2/2025) dan terus mendapatkan perhatian hingga saat ini.

Ungkapan ini mencerminkan kekecewaan sejumlah netizen terhadap berbagai aspek kehidupan di Indonesia, yang membuat sebagian orang mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri.

Seruan ini bukan sekadar keluhan, tetapi juga menjadi simbol ajakan bagi masyarakat untuk mencari peluang di negara lain.

Akademisi Rhenald Kasali turut menyoroti fenomena ini dan mengaitkannya dengan brain drain, yaitu perpindahan sumber daya manusia berkualitas ke luar negeri, seperti Singapura.

Beragam alasan disampaikan oleh netizen yang mendukung gerakan ini, mulai dari persoalan lapangan pekerjaan, sistem pendidikan, penegakan hukum, politik, hingga kehidupan sosial di Indonesia.

Baca Juga : Kades di Ciamis Rela Mengundurkan Diri dari Jabatan Demi Kerja di Jepang

Faktor-Faktor Pemicu Tagar #KaburAjaDulu

1. Kesulitan dalam Dunia Kerja

Banyak netizen mengeluhkan sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia. Persaingan kerja dinilai semakin ketat, ditambah faktor orang dalam yang sering menjadi penghalang bagi pencari kerja baru.

Selain itu, persyaratan lamaran kerja yang rumit dan proses seleksi yang berbelit-belit menjadi tantangan tersendiri.

Bagi mereka yang telah mendapatkan pekerjaan, beban kerja berat dengan gaji yang tidak sebanding menjadi keluhan utama.

Beberapa netizen juga menyinggung keterlambatan pembayaran gaji serta kondisi lingkungan kerja yang toxic, termasuk kasus pelecehan di tempat kerja.

2. Sistem Pendidikan yang Dinilai Bermasalah

Tagar #KaburAjaDulu juga banyak disuarakan oleh netizen yang mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. Beberapa netizen menilai sistem pendidikan di Tanah Air masih jauh dari kata ideal, bahkan ada yang menyebutnya sebagai sektor dengan tingkat korupsi tertinggi di Indonesia.

Selain itu, gaji serta tunjangan bagi tenaga pendidik kerap menjadi sorotan karena sering mengalami keterlambatan atau permasalahan administratif.

Kurangnya kualitas tenaga pengajar juga menjadi perhatian, karena dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap mutu pendidikan.

3. Ketidakpuasan terhadap Sistem Hukum

Sistem hukum di Indonesia menjadi salah satu alasan utama munculnya seruan #KaburAjaDulu. Sejumlah netizen mengungkapkan kekecewaan terhadap penyalahgunaan wewenang, ketidakadilan hukum, serta maraknya korupsi di berbagai lembaga hukum.

Selain itu, terdapat anggapan bahwa hukum di Indonesia lebih berpihak pada kelompok tertentu, sehingga kepercayaan publik terhadap keadilan semakin menurun.

4. Situasi Politik yang Dianggap Kurang Berpihak pada Rakyat

Ketidakpuasan terhadap sistem politik juga menjadi pemicu utama maraknya seruan ini. Banyak netizen menyoroti bagaimana aspirasi masyarakat kurang didengar, sementara para politikus dinilai hanya peduli terhadap kepentingan pribadi setelah memperoleh jabatan.

Kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara serta berbagai tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh beberapa politikus semakin memperburuk citra perpolitikan di Indonesia.

5. Kondisi Kehidupan Sosial yang Dinilai Tidak Nyaman

Meskipun tidak sebanyak faktor lainnya, beberapa netizen juga menyinggung kondisi kehidupan sosial di Indonesia sebagai alasan ingin pindah ke luar negeri.

Masalah yang menjadi perhatian antara lain lingkungan sosial yang toxic, kebiasaan mencampuri urusan pribadi orang lain, maraknya judi online, polusi udara, serta penyebaran hoaks dan konten viral yang tidak mendidik.

Banyak netizen merasa kondisi ini membuat kehidupan sehari-hari semakin tidak nyaman, sehingga muncul keinginan untuk mencari lingkungan yang lebih baik di luar negeri.

Rekomendasi Negara Tujuan

Seiring dengan ramainya seruan #KaburAjaDulu, beberapa netizen juga menyebutkan negara-negara yang dianggap lebih layak untuk ditinggali, seperti Denmark, Belanda, Norwegia, Belgia, Prancis, Swedia, Jerman, Jepang, Australia, Dubai, dan Inggris.

Negara-negara tersebut dinilai memiliki sistem kerja yang lebih baik, pendidikan berkualitas, hukum yang tegas, serta kesejahteraan sosial yang tinggi.

Baca Juga : Mendiktisaintek Ungkap Efisiensi Anggaran Bisa Sebabkan Kenaikan Uang Kuliah