Amerika Serikat Berikan Bantuan Senilai Rp2,4 T Untuk Lebanon

Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 157 juta dolar AS (sekitar Rp2,4 triliun) kepada Lebanon. Simak selengkapnya disini!

Amerika Serikat Berikan Bantuan Senilai Rp2,4 T Untuk Lebanon
Amerika Serikat Berikan Bantuan Senilai Rp2,4 T Untuk Lebanon. Gambar : Dok.ru.usembassy

BaperaNews - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bantuan kemanusiaan sebesar 157 juta dolar AS (sekitar Rp2,4 triliun) kepada Lebanon, negara yang sedang menghadapi dampak dari serangan militer Israel. Bantuan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Jumat (6/10). 

Bantuan tersebut akan digunakan untuk membantu ribuan warga Lebanon yang mengungsi akibat konflik dan serangan di perbatasan selatan negara tersebut, serta pengungsi Suriah yang berada di Lebanon.

Menurut Blinken, bantuan ini dirancang untuk menangani kebutuhan kemanusiaan yang mendesak, baik bagi masyarakat Lebanon yang terdampak konflik, maupun bagi populasi pengungsi yang ada di negara itu. Bantuan juga diperuntukkan bagi komunitas-komunitas lokal yang menjadi tuan rumah para pengungsi.

"Pendanaan ini akan menangani kebutuhan baru dan yang sudah ada bagi orang-orang yang mengungsi di dalam negeri serta populasi pengungsi di Lebanon dan komunitas yang menjadi tuan rumah mereka," ujar Blinken dalam pernyataan resminya.

Selain membantu pengungsi di Lebanon, AS juga menegaskan bahwa sebagian bantuan tersebut akan dialokasikan untuk para pengungsi yang melarikan diri ke negara tetangga, seperti Suriah, yang juga terdampak oleh konflik di wilayah tersebut.

"Bantuan ini juga akan mendukung mereka yang melarikan diri ke negara tetangga, Suriah," tambah Blinken.

Dari total dana bantuan sebesar 157 juta dolar AS tersebut, hampir 82 juta dolar AS (sekitar Rp1,27 triliun) berasal dari Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi

Departemen Luar Negeri AS. Sementara itu, sisanya, sebesar 75 juta dolar AS (sekitar Rp1,17 triliun), disalurkan melalui Biro Bantuan Kemanusiaan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). 

Hal ini disampaikan Blinken dalam pernyataan tertulisnya yang menggarisbawahi pentingnya bantuan bagi Lebanon yang saat ini tengah menghadapi situasi krisis kemanusiaan.

Baca Juga : Kecam Serangan Israel di Gaza dan Lebanon, Presiden Perancis Macron Minta Hentikan Pengiriman Senjata!

Lebih lanjut, Blinken menyebut bahwa USAID telah mengalokasikan 11,5 juta dolar AS (sekitar Rp179,4 miliar) sebagai bagian awal dari dana bantuan tersebut.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Kongres AS berencana untuk merilis tambahan dana sebesar 63,5 juta dolar AS (sekitar Rp990,6 miliar) dalam beberapa minggu ke depan. 

Langkah ini diambil guna memastikan bahwa bantuan kemanusiaan tetap dapat menjangkau komunitas-komunitas yang paling rentan di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Lebanon.

Konflik di Lebanon semakin memanas seiring dengan serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel yang terus berlangsung sejak pecahnya perang Israel di Gaza.

Serangan ini dipicu oleh tindakan militer Hamas di Gaza pada bulan Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. 

Di Lebanon, setidaknya 2.011 orang telah dilaporkan tewas, lebih dari 9.500 terluka, dan sekitar 1,2 juta orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat serangan Israel.

Serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel ini mengancam memperluas konflik di Gaza menjadi perang regional yang lebih besar.

Komunitas internasional, termasuk AS, telah memperingatkan bahaya dari perluasan konflik ini yang dapat membawa dampak lebih luas bagi kawasan Timur Tengah, khususnya Lebanon dan Suriah. 

Bantuan kemanusiaan yang diberikan AS ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi dampak krisis tersebut dan mendukung upaya-upaya internasional dalam mencegah eskalasi lebih lanjut.

Bantuan senilai Rp2,4 triliun ini menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan kepada negara-negara yang terdampak konflik.

Melalui USAID dan Departemen Luar Negeri, AS berupaya memastikan bahwa kebutuhan mendesak warga Lebanon yang terdampak oleh konflik dapat terpenuhi.

Selain itu, AS juga terus berupaya mendukung pengungsi dari negara tetangga yang terkena imbas langsung dari perang di kawasan tersebut.

Baca Juga : Donald Trump Dukung Israel untuk Serang Situs Nuklir Iran