Ranny Fahd A Rafiq Ucapkan Terima Kasih pada Mendikdasmen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Ranny Fahd A Rafiq apresiasi Mendikdasmen Abdul Mut’i atas kenaikan upah guru honorer dan ASN demi tingkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan Indonesia.

Ranny Fahd A Rafiq Ucapkan Terima Kasih pada Mendikdasmen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
Ranny Fahd A Rafiq Ucapkan Terima Kasih pada Mendikdasmen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Anggota DPR RI, Ranny Fahd A Rafiq, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mut’i, atas langkah konkret yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, baik honorer maupun ASN. 

Hal ini disampaikan Ranny dalam konferensi pers di Gedung DPR/MPR pada Kamis (28/11/2024), menjelang pengumuman resmi Presiden Prabowo Subianto terkait kenaikan upah guru.

“Langkah ini sangat tepat di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menunjukkan keberpihakan pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Saya berterima kasih kepada Mendikdasmen yang telah mendengarkan suara rakyat, terutama dari kalangan guru yang merupakan pilar utama kemajuan bangsa,” ujar Ranny.

Dalam kesempatan tersebut, Ranny mengutip lirik lagu legendaris Oemar Bakri untuk menggambarkan kondisi kesejahteraan guru yang selama ini kurang diperhatikan.

“Di akhir lagu itu ada lirik, ‘tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti dikebiri.’ Lirik ini masih relevan hingga sekarang,” katanya.

Ranny juga menyoroti kondisi sulit yang dialami banyak guru honorer, yang seringkali harus mencari pekerjaan sampingan sebagai ojek online, tukang becak, atau buruh bangunan demi memenuhi kebutuhan hidup. Ia menyayangkan bahwa profesi guru, yang seharusnya dihormati, masih dianggap remeh.

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi, apakah itu berarti kita boleh menutup mata terhadap penderitaan mereka? Pemerintah harus memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi para guru,” tegas Ranny, yang berasal dari Dapil 6 Jawa Barat.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq Sosialisasikan 4 Pilar MPR untuk Perkuat Kebangsaan di Depok

Tak hanya guru honorer, Ranny juga mengungkap nasib memprihatinkan para guru ngaji di daerah pelosok. Banyak dari mereka yang hanya menerima upah Rp20.000 hingga Rp30.000 per bulan, bahkan terkadang tidak dibayar sama sekali.

“Mereka adalah peletak dasar moral bangsa ini. Pemerintah daerah seharusnya mendata mereka secara langsung, bukan malah meminta mereka membuat proposal bantuan. Para guru ngaji mengajar dengan ikhlas, tetapi bukan berarti kita boleh memanfaatkan kebaikan mereka,” ungkapnya.

Ranny juga menyoroti ketidakjelasan bantuan bagi guru ngaji yang sempat dijanjikan pemerintah pada 2019.

“Banyak laporan bantuan hanya sebatas janji. Anggaran itu raib entah ke mana. Pemerintah harus lebih transparan dan bertanggung jawab,” katanya.

Mengakhiri pernyataannya, Ranny mengingatkan para pejabat untuk tidak menggunakan kekuasaan politik untuk menindas rakyat kecil. Ia menekankan bahwa semua pejabat digaji dari pajak rakyat, termasuk mereka yang berasal dari kalangan bawah.

“Jangan sampai rakyat kecil, seperti guru honorer dan guru ngaji, menjadi korban kebijakan yang tidak adil. Mereka adalah ujung tombak pendidikan dan moral bangsa,” pungkas Ranny.

Dengan perhatian besar dari pemerintah, ia berharap langkah ini menjadi awal bagi perbaikan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia, demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Penulis : ASW