Korea Selatan Dilanda Banjir dan Longsor Parah, Fahd A Rafiq: Semoga Tidak Ada Korban WNI
Bencana banjir parah dan longsor mengguncang Korea Selatan, menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Bapera News - Korea Selatan dilanda bencana Banjir parah dan longsor yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia. Seperti dilansir Reuters, Senin (17/7), hujan terus mengguyur wilayah tengah dan selatan Korsel sejak Kamis (13/7) pekan lalu saat musim penghujan yang dimulai akhir Juni mencapai puncaknya.
Kementerian Dalam Negeri juga melaporkan sembilan orang hilang dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka.
Wilayah terdampak paling parah berada di beberapa kota di provinsi Gyeongsang Utara, Chungcheong Utara dan Jeolla Selatan.
KBRI di Seoul terus melakukan koordinasi dengan otoritas lokal dan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang tersebar di berbagai wilayah tempat tinggal WNI.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menanggapi, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah Korea Selatan, hujan yang terus mengguyur wilayah tengah dan selatan Korsel sejak Kamis lalu (13/7).
Diketahui banjir dan tanah longsor yang melanda Korsel berdampak paling parah di beberapa kota di Provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong, dan South Jeolla. Bencana itu disebabkan oleh hujan lebat yang berlangsung selama lebih dari satu minggu terakhir.
“Bencana banjir telah melanda beberapa wilayah Korea Selatan, dengan hujan terus menerus dari kamis lalu, diketahui banjir dan tanah longsor telah melanda kota di Provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong, dan South Jeolla. Setelah hamper dari satu minggu terakhir Korea Selatan terus dilanda hujan lebat.” Ujar Fahd A Rafiq Selasa, (18/7).
Fahd A Rafiq juga mengungkapkan, dari bencana tersebut, dirinya berharap semoga Warga Negara Indonesia yang sedang berada di Korea Selatan tidak menjadi korban atas bencana ini, diketahui KBRI Seoul terus melakukan koordinasi dengan otoritas lokal dan kelompok komunitas Indonesia yang berada di Korea Selatan.
“Bencana alam banjir dan tanah longsor yang telah melanda beberapa wilayah Korea Selatan, saya berharap semoga tidak ada WNI yang menjadi korban atas musibah alam tersebut, diketahui KBRI di Seoul telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan kelompok komunitas Indonesia, dan meminta WNI diimbau selalu mengikuti perkembangan situasi melalui informasi resmi dari otoritas setempat dan media.” Tutup Ketua DPP Golkar Bidang Hubungan Ormas Fahd El Fouz Arafiq.
Berdasarkan data Imigrasi Korea per tanggal 31 Mei 2023, tercatat sebanyak 47.304 WNI dengan visa tinggal di Korea Selatan selama lebih dari 1 tahun. Mereka terdiri dari pekerja migran, pelajar/mahasiswa, profesional, serta WNI yang menikah dengan warga negara Korea.
Penulis : FNID