Presiden Jokowi Ingatkan Tekad Wujudkan Kawasan Damai dan Sejahtera, Fahd A Rafiq: Penyelesaian Konflik di Myanmar
Presiden Jokowi menyuarakan semangat asal ASEAN saat memperingati ulang tahun ke-56, dengan penekanan khusus pada tujuan menciptakan kawasan damai dan sejahtera.
Bapera News - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Peringatan HUT ke-56 ASEAN, di Nusantara Hall, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (8/8).
Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan kembali tujuan pembentukan ASEAN pada 56 tahun silam, yaitu mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.
“Hari ini, 56 tahun yang lalu ASEAN dibentuk dengan tekad untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Dan hari ini saya ingin kita meneguhkan kembali semangat dan tekad itu,” ujar Presiden, saat berbicara pada peringatan HUT ke-56 ASEAN, di Nusantara Hall, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (8/8).
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN September mendatang, Jokowi mengingatkan, sebagai pemegang keketuaan, Indonesia ingin meletakkan fondasi yang kuat bagi ASEAN sehingga mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan, Dalam rangka menghadiri Peringatan HUT ke-56 ASEAN, Presiden Jokowi mengingatkan kembali tujuan utama pembentukan ASEAN yaitu mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.
“Dalam menghadiri peringatan HUT ke-56 ASEAN, Presiden Jokowi menegaskan tujuan utama pembentukan ASEAN pada 56 tahun lalu silam, yaitu mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera, kita ketahui negara Myanmar kini sedang terjadi konflik.” Ujar Fahd A Rafiq.
Fahd El Fouz A Rafiq juga menambahkan, “Indonesia yang sekarang memegang Keketuaan ASEAN terus berupaya mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui implementasi Five-Point Consensus. ASEAN terus berupaya membenai konflik yang terjadi di Myanmar, agar mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera pada semua anggota ASEAN.” Tutup Fahd El Fouz A Rafiq.
Keketuaan Indonesia juga mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui implementasi Five-Point Consensus. Karena harus disaadari situasi ini hanya dapat diselesaikan jika ada kemauan politik dari seluruh pihak di Myanmar.
Penulis : FNID