Ketum DPP BAPERA Dukung Penuh Kebijakan Presiden Naikkan Gaji Guru Honorer dan ASN, Ini Solusi Pendidikan Indonesia

Fahd A Rafiq dukung kebijakan Presiden Prabowo naikkan gaji guru honorer & ASN. Solusi hapus feodalisme demi pendidikan Indonesia lebih maju.

Ketum DPP BAPERA Dukung Penuh Kebijakan Presiden Naikkan Gaji Guru Honorer dan ASN, Ini Solusi Pendidikan Indonesia
Ketum DPP BAPERA Dukung Penuh Kebijakan Presiden Naikkan Gaji Guru Honorer dan ASN, Ini Solusi Pendidikan Indonesia. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), Fahd A Rafiq, mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang akan mengumumkan kenaikan gaji guru honorer dan ASN pada puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024. 

Langkah ini dinilai sebagai wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik di Indonesia.

“Kenaikan gaji guru honorer dan ASN sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Profesi guru harus menjadi salah satu profesi yang paling dihormati di negara ini. Saya mendengar, bahkan ada guru honorer yang hanya menerima gaji per tiga bulan. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Fahd A Rafiq di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Dalam pandangannya, Fahd menyoroti faktor utama yang menghambat kemajuan pendidikan Indonesia, yakni feodalisme yang masih mengakar dalam sistem pendidikan dan birokrasi.

“Feodalisme masih mencengkeram pendidikan kita. Berbeda dengan Eropa yang sudah menghapus feodalisme sejak abad ke-15. Di Indonesia, jejak feodalisme masih sangat terasa, baik dalam pola pendidikan maupun dalam birokrasi,” jelas Fahd.

Ia membandingkan sistem pendidikan di negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura, yang berhasil meruntuhkan feodalisme dan membangun sistem pendidikan yang kompetitif.

“Korea Selatan dan Singapura dulunya otoriter, mirip dengan era Orde Lama dan Orde Baru di Indonesia. Tapi mereka berhasil memutus rantai feodalisme dan membangun sistem birokrasi yang modern. Indonesia harus belajar dari mereka,” tambahnya.

Baca Juga : Fahd A Rafiq: Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Luar Negeri Mainkan Lobi Cerdas di Tingkat Dunia

Menurut Fahd, salah satu solusi untuk memajukan pendidikan Indonesia adalah dengan menginstal nilai-nilai rasionalitas ke dalam sistem pendidikan dan birokrasi.

“Kita perlu memutus mata rantai budaya patrimonial dan menggantinya dengan sistem birokrasi yang rasional. Tanpa langkah ini, sulit bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat Asia,” ungkapnya.

Fahd juga memberikan apresiasi terhadap konsep Merdeka Belajar yang diperkenalkan oleh mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Namun, ia menilai bahwa implementasinya masih terhambat oleh infrastruktur birokrasi yang feodal.

“Konsep Merdeka Belajar itu bagus, tapi pelaksanaannya terbentur oleh birokrasi yang masih terjebak dalam budaya feodalisme. Bahkan jika Elon Musk menjadi Menteri Pendidikan, ia akan kesulitan dengan sistem seperti ini,” katanya.

Fahd optimistis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kualitas pendidikan Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di Asia.

“Presiden Prabowo dengan ketegasan dan kebijakannya diharapkan dapat membawa perubahan signifikan. Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi bangsa yang unggul dan mampu bersaing secara global,” tutup Fahd, yang juga dikenal sebagai dosen di Universitas Jiran Malaysia.

Kebijakan kenaikan gaji guru honorer dan ASN menjadi langkah awal yang signifikan dalam perjalanan panjang memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

Langkah ini diharapkan dapat memotivasi para guru sekaligus menjadi pondasi bagi pembentukan sistem pendidikan yang lebih adil dan setara.

Penulis : ASW