Donald Trump Dukung Israel untuk Serang Situs Nuklir Iran
Donald Trump, secara tegas mendukung Israel untuk menyerang situs nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal terbaru dari Iran.
BaperaNews - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, secara tegas mendukung serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal terbaru dari Iran.
Trump menyatakan pandangannya ini saat kampanye di North Carolina pada Rabu (2/10) Dia mengkritik sikap Presiden AS saat ini, Joe Biden, yang menolak serangan terhadap situs nuklir Iran.
Trump percaya bahwa tindakan militer terhadap fasilitas nuklir Iran adalah langkah yang diperlukan untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh senjata nuklir Iran.
“Saya pikir dia (Biden) salah dalam hal ini. Bukankah itu yang seharusnya diserang? Maksud saya, itu adalah risiko terbesar yang kita hadapi, senjata nuklir,” ujar Trump, seperti yang dilaporkan oleh AFP pada Jumat (4/10).
Dia menambahkan bahwa jika Israel benar-benar berencana melakukan serangan, maka prioritas utamanya haruslah menghancurkan fasilitas nuklir Iran.
Komentar Trump ini merupakan respons atas pertanyaan tentang kemungkinan Israel akan menyerang Iran setelah penembakan hampir 200 rudal oleh Iran ke wilayah Israel pada awal pekan itu.
Iran meluncurkan rudal-rudal tersebut sebagai balasan atas pembunuhan beberapa pemimpin penting di kawasan Timur Tengah, termasuk pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang komandan Garda Revolusi Iran.
Serangan ini meningkatkan ketegangan antara Iran dan Israel, serta memunculkan kekhawatiran lebih lanjut tentang potensi eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Selama kampanye, Trump menyoroti perbedaan pandangannya dengan Presiden Joe Biden terkait Iran.
Menurut Trump, tanggapan Biden terhadap ancaman dari Iran terlalu lemah dan tidak sesuai dengan ancaman nyata yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran.
Biden sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran, dan lebih memilih pendekatan yang lebih hati-hati.
Pada Rabu (2/10), Biden menyatakan penentangannya terhadap serangan langsung terhadap fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga : Joe Biden Tegaskan Penolakan atas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran
Dia menyebutkan bahwa Israel memang memiliki hak untuk merespons serangan rudal dari Iran, namun ia menekankan bahwa respons tersebut harus dilakukan secara proporsional.
Biden juga menambahkan bahwa diskusi dengan Israel dan negara-negara G7 akan dilanjutkan untuk merumuskan tanggapan yang tepat terhadap eskalasi ini.
“Kami akan berdiskusi dengan Israel tentang apa yang akan mereka lakukan,” kata Biden.
Biden juga menyatakan bahwa serangan rudal Iran terhadap Israel merupakan eskalasi yang serius, namun ia menegaskan bahwa respons Israel harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak memperburuk situasi.
Ketegangan antara Israel dan Iran terkait program nuklir telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Israel menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya, mengingat Iran secara terbuka mendukung kelompok-kelompok militan yang berseteru dengan Israel, seperti Hizbullah dan Hamas.
Iran sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai, meskipun negara-negara Barat dan Israel meragukan klaim tersebut.
Serangan rudal oleh Iran pada 1 Oktober 2024, yang menargetkan Israel, dipandang sebagai respons terhadap serangkaian pembunuhan tokoh-tokoh penting di kawasan tersebut, termasuk pemimpin Hamas dan Hizbullah.
Israel berjanji untuk menanggapi serangan rudal tersebut, namun mereka menyatakan akan melakukannya pada waktu yang mereka pilih sendiri.
Serangan rudal ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, terutama jika Israel memutuskan untuk melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pandangan Trump yang mendukung serangan terhadap fasilitas nuklir Iran berbeda tajam dengan pendekatan Biden yang lebih berhati-hati.
Trump menegaskan bahwa serangan terhadap program nuklir Iran adalah prioritas utama dalam menghadapi ancaman dari negara tersebut.
Dalam pandangannya, risiko terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah senjata nuklir, dan jika ada tindakan militer yang dilakukan, maka fasilitas nuklir Iran harus menjadi target utama.
“Jika mereka akan melakukannya, mereka harus melakukannya terhadap situs nuklir. Pikirkan sisanya nanti,” tambah Trump dalam pernyataannya.
Menurutnya, tindakan cepat dan tegas adalah satu-satunya cara untuk mengatasi ancaman dari Iran, terutama jika menyangkut senjata nuklir yang dianggapnya sebagai risiko terbesar bagi keamanan global.
Baca Juga : AS Akan Koordinasi dengan Israel untuk Hadapi Serangan Rudal dari Iran