Mahasiswa Asing di India Diserang dan Dilemparkan Batu Saat Sedang Salat Tarawih
Empat mahasiswa asing di Universitas Gujarat, India, mengalami luka-luka setelah diserang oleh kelompok sayap kanan Hindu saat menjalankan Salat Tarawih. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Empat mahasiswa asing mengalami luka serius setelah menjadi korban serangan kelompok sayap kanan Hindu di asrama Universitas Gujarat, India. Peristiwa ini terjadi saat para mahasiswa sedang menjalankan salat tarawih berjemaah di dalam asrama pada malam hari. Dilansir dari Indian Express, dua mahasiswa mengalami luka parah dan masih dirawat di rumah sakit.
Menurut keterangan dari salah seorang mahasiswa, kejadian mahasiswa asing diserang ini terjadi pada Sabtu (16/3) malam ketika mereka sedang melaksanakan Salat Tarawih di asrama. Mereka tidak memiliki masjid di area kampus mereka di Ahmedabad, sehingga Salat Tarawih dilakukan di asrama.
Saat sekitar 15 mahasiswa sedang salat, tiba-tiba tiga orang datang dan mulai berteriak, 'Jai Shri Ram' (Kejayaan untuk Tuan Rama), yang merupakan ungkapan ketaatan umat Hindu di India. Mereka mengganggu mahasiswa yang sedang beribadah, menyatakan keberatan atas Salat Tarawih di sana.
Dalam waktu singkat, puluhan orang lainnya bergabung dan mulai melempari batu, menyerbu asrama, merusak kamar, motor, laptop, dan menyerang mahasiswa yang berada di dalam.
Para mahasiswa asing yang menjadi korban menyatakan kesedihan mereka atas insiden ini, menyebut bahwa mereka datang ke India untuk belajar, namun sekarang harus mengalami serangan hanya karena bulan Ramadan dan Salat Tarawih.
Baca Juga: Turis Spanyol Alami Pemerkosaan Massal Saat Bersepeda di India
Pemerintah India telah menanggapi serius insiden ini. Kementerian Luar Negeri India berjanji untuk menyelidiki kasus ini dan menindak tegas para pelaku.
Komisaris Polisi Ahmedabad, GS Malik, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terhadap 20-25 orang pelaku, dan lima orang telah ditangkap. Polisi membentuk sembilan tim untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
Di samping itu, anggota parlemen Kota Hyderabad, Asaduddin Owaisi, meminta Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri, Amit Shah, untuk turun tangan dan mengirimkan pesan yang kuat terhadap kejadian ini.
Owaisi menegaskan bahwa insiden ini berkaitan dengan masalah keagamaan, dan kebencian antiMuslim dalam negeri telah merusak citra baik India.
Wakil Rektor Universitas Gujarat, Dr. Neerja A Gupta, menekankan pentingnya mahasiswa asing memahami sensitivitas budaya saat berada di luar negeri. Ia menyatakan bahwa universitas akan memberikan orientasi budaya kepada para mahasiswa asing untuk memperkuat keamanan mereka di India.
Baca Juga: India Terapkan UU Kontroversial ‘Singkirkan Muslim’