India Makan Korban Jiwa 15 Orang Sehari Akibat Cuaca Panas Ekstrem

15 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam waktu 24 jam akibat dugaan terkena serangan panas atau heatstroke di negara bagian Bihar dan Odisha di India bagian timur pada Kamis (30/5).

India Makan Korban Jiwa 15 Orang Sehari Akibat Cuaca Panas Ekstrem
India Makan Korban Jiwa 15 Orang Sehari Akibat Cuaca Panas Ekstrem. Gambar : Aljazeera

BaperaNews - Sedikitnya 15 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam waktu 24 jam akibat dugaan terkena serangan panas atau heatstroke di negara bagian Bihar dan Odisha di India bagian timur pada Kamis (30/5). Insiden tragis ini terjadi di tengah gelombang panas yang melanda India, dengan suhu mencapai tingkat ekstrem, bahkan mencapai 52,9 derajat Celsius di beberapa wilayah.

Menurut laporan Reuters, wilayah New Delhi mencatat suhu tertinggi di negara itu, memuncak pada 52,9 derajat Celsius. Namun, suhu ini masih mungkin direvisi setelah sensor stasiun cuaca setempat diperiksa.

Departemen Meteorologi India (IMD) melaporkan bahwa meskipun suhu udara di wilayah barat laut dan tengah India diperkirakan akan menurun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas di India bagian timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari.

Baca Juga: Meksiko Makan Korban Jiwa hingga 48 Orang Akibat Suhu Panas Tinggi

Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa sedikitnya 10 kematian terjadi di rumah sakit pemerintah wilayah Rourkela, Odisha, dan lima kematian lainnya dilaporkan di kota Aurangabad, Bihar, akibat "sunstroke" atau Heartstroke. Pejabat distrik Aurangabad, Shrikant Shastree, menyatakan, "Sekitar tujuh orang lainnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin, namun penyebab pasti kematian mereka akan diketahui setelah autopsi."

Pemerintah negara bagian Odisha telah mengambil langkah untuk melarang aktivitas luar ruangan bagi para karyawannya pada saat suhu udara mencapai puncaknya antara pukul 11.00 dan 15.00 waktu setempat.

Di tengah kondisi ini, New Delhi juga terkena dampak dengan suhu udara mencapai 43 derajat Celsius pada Jumat (31/5). Kebun binatang setempat, yang menghadapi tantangan dalam menjaga kesejahteraan hewan-hewan yang dihuni, mengambil langkah-langkah tambahan.

Direktur kebun binatang New Delhi, Sanjeet Kumar, menyatakan, "Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air."

Kondisi cuaca panas ekstrem yang mematikan ini bukan hanya menjadi perhatian India tetapi juga negara-negara tetangga di kawasan Asia, termasuk Pakistan. Para ilmuwan mengaitkan gelombang panas ini dengan perubahan iklim yang semakin memburuk akibat aktivitas manusia.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dampak cuaca panas ekstrem ini, termasuk peringatan dan pembatasan aktivitas di luar ruangan, namun tantangan tetap besar di tengah gelombang panas yang terus berlanjut.

Baca Juga: Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Diperkirakan hingga Agustus