Seorang Relawan Taiwan Tewas di Medan Perang Ukraina Melawan Rusia

Seorang relawan asal Taiwan, diduga bernama Wu Chung-ta, meninggal dunia di medan perang Ukraina saat melawan pasukan Rusia.

Seorang Relawan Taiwan Tewas di Medan Perang Ukraina Melawan Rusia
Seorang Relawan Taiwan Tewas di Medan Perang Ukraina Melawan Rusia. Gambar : Jonathan Tseng Photographer/Saphryn Shikaze

BaperaNews - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengumumkan bahwa seorang relawan asal Taiwan yang berperang bersama militer Ukraina melawan pasukan Rusia telah tewas. 

Pria tersebut merupakan bagian dari legiun internasional Ukraina, yang terdiri dari para pejuang asing yang ikut membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia

Kementerian menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban dan mengungkapkan bahwa pihak keluarga meminta agar identitas almarhum tidak dipublikasikan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menerima laporan kematian relawan tersebut pada Sabtu (2/11), dan memastikan informasi tersebut melalui koordinasi dengan Legiun Internasional Ukraina melalui kantor perwakilan Taiwan di Polandia. Hingga kini, tidak ada informasi lebih lanjut yang dirilis terkait peristiwa yang menimpa relawan itu.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga," kata perwakilan Kementerian Luar Negeri Taiwan, pada Minggu (3/11).

Menurut pemberitaan media Taiwan, relawan yang tewas ini kemungkinan adalah Wu Chung-ta, yang dikenal sebelumnya telah bertempur bersama pasukan Ukraina.

Wu dikabarkan kembali ke Ukraina pada Juli setelah pulih dari cedera kaki yang dialaminya dalam pertempuran sebelumnya. 

Sebelum kembali ke medan perang, Wu sempat menyampaikan kepada media lokal bahwa keluarganya mendukung penuh keputusannya untuk kembali berperang membantu Ukraina. 

Dukungan tersebut, menurut Wu, menjadi kekuatan yang mendorongnya untuk bergabung lagi dengan pasukan Ukraina dalam perjuangan melawan Rusia.

Selain Wu, dikabarkan ada lima hingga enam warga Taiwan lain yang berada di Ukraina, menurut anggota parlemen Taiwan, Puma Shen, yang juga merupakan anggota komite pertahanan parlemen.

Baca Juga : AS Tuduh Korut Kirim Ribuan Tentara ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Shen menyebutkan bahwa warga Taiwan yang bergabung dalam legiun internasional Ukraina ini telah menunjukkan dukungan mereka kepada Ukraina dalam menghadapi invasi yang telah berlangsung sejak 2022. 

Meskipun partisipasi mereka dilakukan atas inisiatif pribadi, keberadaan mereka menunjukkan solidaritas internasional dengan Ukraina.

Keterlibatan relawan asing dalam perang Ukraina telah berlangsung sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Saat itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mengundang warga negara asing untuk bergabung dengan legiun internasional yang dibentuk khusus bagi pejuang dari luar negeri. Tujuannya adalah untuk memperkuat perlawanan Ukraina melawan agresi militer Rusia. 

Legiun internasional ini diisi oleh relawan dari berbagai negara yang memiliki misi sama, yakni membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya dari serangan.

Kematian relawan asal Taiwan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sejarah keterlibatan warga Taiwan dalam perang Ukraina. Sebelumnya, pada November 2022, seorang relawan Taiwan lainnya dilaporkan tewas di medan perang Ukraina.

Kejadian ini menunjukkan risiko besar yang dihadapi para pejuang asing yang bergabung dengan legiun internasional, di mana mereka turut berada di garis depan dalam berbagai pertempuran yang terjadi antara pasukan Ukraina dan Rusia.

Bagi keluarga Wu, keputusan almarhum untuk kembali ke Ukraina meski telah mengalami cedera merupakan pilihan pribadi yang mereka dukung.

Wu disebutkan memiliki komitmen yang kuat untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan kedaulatannya, sehingga meski sempat terluka, ia tetap bertekad untuk kembali ke medan perang setelah masa pemulihan. 

Baca Juga : AS Kerahkan Kapal Perusak dan B-52 ke Timur Tengah, Peringatan Keras untuk Iran