Malaysia Siapkan Uji Lab Terhadap Anggur Shine Muscat yang Mengandung Residual Kimia
Uji laboratorium dilakukan oleh Malaysia terhadap anggur Shine Muscat impor setelah Thailand klaim adanya residu bahan kimia berbahaya pada buah tersebut.
BaperaNews - Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia akan melakukan pengujian laboratorium terhadap anggur Shine Muscat impor setelah adanya klaim dari Thailand terkait residu bahan kimia berbahaya yang ditemukan pada buah tersebut.
Menteri Datuk Seri Mohamad Sabu menyatakan bahwa isu ini telah dirujuk ke lembaga terkait untuk diverifikasi. Hal ini disampaikan pada Senin (28/10) seperti dikutip dari New Strait Times.
Malaysia memutuskan untuk mengambil langkah investigatif setelah Thailand menyampaikan hasil laboratorium yang mengindikasikan adanya residu bahan kimia berbahaya dalam anggur Shine Muscat.
Menteri Mohamad Sabu menegaskan bahwa jika hasil pengujian membuktikan kebenaran klaim tersebut, pihak kementerian akan segera mengumumkan temuan dan mengambil tindakan yang diperlukan.
"Kami belum menerima pengaduan apapun sejauh ini, tetapi verifikasi tetap akan dilakukan. Kami sangat berhati-hati dalam menangani masalah ini karena terkait dengan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Malaysia berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kualitas buah impor, termasuk anggur Shine Muscat, demi memastikan keamanan konsumen di negara tersebut.
Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang kontaminasi bahan kimia pada anggur Shine Muscat yang dijual di Thailand.
Peringatan ini didasarkan pada temuan residu pestisida berbahaya yang melebihi batas aman pada sebagian besar sampel anggur yang diuji.
Thai-PAN, bersama Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA), membeberkan hasil uji laboratorium pada Kamis (24/10), yang menyebutkan bahwa dari 24 sampel anggur yang diambil dari berbagai lokasi di Thailand, 23 di antaranya mengandung residu pestisida di atas batas yang diperbolehkan.
Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN, menyatakan bahwa dari 24 sampel tersebut, hanya sembilan yang teridentifikasi sebagai produk impor dari China, sementara sisanya tidak diketahui asalnya.
Baca Juga : Hasil Uji Malaysia ke Indomie Ayam Spesial Usai Disebut Pemicu Kanker
Hasil pengujian menunjukkan adanya 50 residu pestisida dalam anggur tersebut, termasuk klorpirifos, insektisida yang sudah dilarang di Thailand, serta 14 bahan kimia lain yang juga terdeteksi dalam jumlah berlebih.
Pestisida-pestisida tersebut, termasuk triasulfuron dan fludioxonil, diduga masih tertinggal dalam jaringan tanaman dan sulit dihilangkan, menimbulkan potensi bahaya bagi konsumen.
FDA Thailand mengakui bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 264 ton anggur Shine Muscat impor telah diperiksa, dengan nilai mencapai 72 juta baht.
Menurut Dr. Wattanasak Sornrung, Direktur Divisi Pos Pemeriksaan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan, hanya empat sampel yang ditemukan memiliki residu pestisida di atas standar keamanan. Para importir dari Thailand yang terbukti melanggar batas keamanan telah dikenakan tindakan hukum oleh FDA.
Wattanasak juga menjelaskan bahwa anggur Shine Muscat yang diimpor melalui jalur kereta api dari China dinyatakan aman setelah melalui proses pengujian ketat.
Dia menambahkan bahwa FDA berkomitmen untuk memperketat pengawasan terhadap buah impor, termasuk mempercepat proses pengujian laboratorium.
Hasil pengujian kini diharapkan dapat dirilis dalam waktu 24 jam, dibandingkan dengan waktu tunggu tiga hari seperti sebelumnya.
Malaysia berencana untuk melakukan pengujian menyeluruh terhadap anggur Shine Muscat impor guna memastikan apakah klaim Thailand terkait kandungan bahan kimia pada buah tersebut benar. Hingga saat ini, Malaysia belum menerima laporan resmi mengenai adanya kontaminasi pada buah impor tersebut.
Namun, Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan tetap berkomitmen untuk mengambil langkah tegas demi melindungi kesehatan masyarakat jika ditemukan bukti kontaminasi bahan kimia.
Malaysia dan Thailand terus memperkuat kerja sama dalam memantau keamanan produk impor, termasuk buah-buahan.
Di sisi lain, China sebagai negara asal beberapa buah impor yang masuk ke kawasan Asia Tenggara, juga harus memastikan kualitas ekspor mereka agar sesuai dengan standar keamanan pangan internasional.
Pengujian dan regulasi yang lebih ketat diharapkan dapat mencegah penyebaran buah impor yang mengandung residu bahan kimia di atas ambang batas aman.
Masalah residu bahan kimia pada buah impor, seperti anggur Shine Muscat, menjadi perhatian serius di Malaysia dan Thailand.
Pengawasan ketat terhadap produk impor, terutama dari China, diperlukan untuk menjaga kesehatan konsumen. Kedua negara ini juga perlu meningkatkan transparansi dalam rantai distribusi buah impor guna memastikan keamanan pangan.
Anggur Shine Muscat, yang sangat populer di kalangan konsumen, saat ini tengah diawasi secara intensif untuk mencegah risiko kesehatan akibat kontaminasi bahan kimia.
Baca Juga : Kemendag Akan Temui KDEI Taiwan Untuk Bahas Zat Pemicu Kanker di Indomie