Jadikan Bali 'New Hongkong', Prabowo Umumkan Proyek Bandara di Buleleng
Presiden Prabowo Subianto umumkan proyek bandara baru di Buleleng, Bali, untuk menjadikan pulau ini 'New Hongkong' dan memperkuat pariwisata internasional.
BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan bandara baru di Buleleng, Bali Utara, yang diharapkan akan memperkuat posisi Bali sebagai destinasi internasional terkemuka.
Dengan ambisi menjadikan Bali setara dengan 'The New Singapore' dan 'The New Hongkong,' Prabowo menyampaikan rencana ini dalam pidatonya di Restoran Bendega, Denpasar, pada Senin (4/11).
Proyek ini diharapkan akan menjadikan Bali sebagai magnet wisatawan internasional sekaligus pusat ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.
Khususnya, pembangunan bandara di Buleleng diproyeksikan akan mengubah dinamika ekonomi dan pariwisata di Bali Utara sebagai langkah strategis dalam pemerataan pembangunan di Pulau Dewata.
Visi 'The New Hongkong' dan 'The New Singapore'
Prabowo Subianto menjelaskan pandangannya yang ambisius untuk menjadikan Bali sebagai 'The New Hongkong' atau 'The New Singapore.'
Menurutnya, perluasan peran Buleleng sebagai pusat pariwisata yang lebih luas dan terintegrasi adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing Bali di tingkat internasional.
“Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen membangun North Bali International Airport,” ujarnya, disambut tepuk tangan dari para hadirin.
Prabowo menekankan bahwa proyek ini akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan memberi dampak ekonomi berkelanjutan bagi wilayah Bali Utara.
Rencana ini mencakup pembangunan infrastruktur yang menunjang industri pariwisata, diharapkan menarik wisatawan mancanegara sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga : Pemerintah Siapkan Dana Rp139,4 Triliun untuk Swasembada Pangan Nasional 2025
Seruan Berpikir Besar untuk Kesejahteraan Bersama
Dalam pidatonya, Prabowo juga menekankan pentingnya keberanian untuk “berpikir besar” dalam membangun infrastruktur demi kesejahteraan rakyat.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung visi ini dengan kerja keras dan optimisme, sembari menyatakan bahwa cita-cita besar dapat tercapai dengan semangat kebersamaan.
“Kita harus berani berpikir besar, berani membuktikan bahwa yang dianggap tidak mungkin bisa kita wujudkan,” ujar Prabowo.
Bagi Prabowo, pembangunan bandara internasional ini bukan hanya sekadar proyek fisik, melainkan langkah strategis untuk membangun ekonomi yang inklusif. Ia menyampaikan bahwa kesejahteraan hasil pembangunan ini harus dinikmati oleh seluruh rakyat, bukan hanya sebagian kecil.
“Seluruh rakyat Indonesia harus menikmati kemakmuran, tidak hanya segelintir orang saja,” tegasnya di hadapan para undangan.
Dampak Ekonomi dan Sosial Pembangunan Bandara Buleleng
Pembangunan bandara internasional di Buleleng diyakini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Bali Utara.
Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, bandara ini diharapkan mempermudah akses ke wilayah yang selama ini kurang terekspos pariwisata, membantu pemerataan ekonomi di seluruh Bali.
Dengan bandara baru ini, Prabowo berharap Buleleng akan menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya bisa menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.
Infrastruktur yang memadai juga diharapkan dapat menyeimbangkan kemajuan yang selama ini terpusat di Bali Selatan dengan wilayah utara, menghadirkan kemakmuran yang lebih merata di seluruh pulau.
Membangun Masa Depan Bali sebagai Pusat Pariwisata Dunia
Pembangunan bandara di Bali Utara merupakan bagian dari visi besar Prabowo Subianto untuk menjadikan Bali, dan Indonesia pada umumnya, sebagai pusat ekonomi dan pariwisata kelas dunia.
Dengan mendirikan pusat pariwisata baru di Buleleng, Prabowo optimistis Bali dapat lebih kompetitif dalam menarik wisatawan internasional, serta memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat setempat untuk berpartisipasi di sektor pariwisata.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Bali di panggung pariwisata global, menjadikan pulau ini sebagai pusat wisata dan ekonomi yang berpengaruh di Asia.
Baca Juga : Tarif Baru Memancing di TN Komodo: Dari Rp25 Ribu Menjadi Rp5 Juta