WNI Tewas Akibat 2 Kelompok Perguruan Silat Bentrok di Taiwan
Bentrokan antara dua perguruan silat migran Indonesia di Taiwan menyebabkan 1 orang tewas dan 1 lainnya luka.
BaperaNews - Dua perguruan silat bentrok di Taiwan pada hari Minggu (3/9). Bentrok dipicu perbedaan pendapat tentang latihan pencak silat.
Kedua kelompok ialah anggota perguruan silat migran Indonesia yang awalnya bertemu untuk diskusi namun kemudian berujung cekcok hingga menyebabkan 1 orang tewas dan seorang lainnya luka. Peristiwa sampai ditayangkan di stasiun TV Taiwan TBVS News pada hari Senin (4/9).
16 WNI Ditahan
Bentrok terjadi di depan stasiun Changhua, Taiwan. 16 orang ditahan usai seorang pria tewas dikabarkan karena ditikam dengan senjata tajam dalam bentrok.
Korban ialah pria WNI umur 32 tahun yang tewas karena kehabisan darah akibat luka tusuk di punggung. Sementara korban luka juga mendapat perawatan di rumah sakit.
16 WNI yang terlibat bentrok masih ditahan karena dijerat Pasal pembunuhan, penyerangan, dan cedera yang mengakibatkan kematian seseorang.
Baca Juga : Taiwan Akan Beri Rp 2,4 Juta untuk Turis Asing, Simak 3 Faktanya!
Diskusi Latihan Pencak Silat Berujung Cekcok dan Bentrok
Kronologi bentrokan perguruan silat Indonesia di Taiwan berawal dari konflik tentang pelatihan pencak silat. Dilakukan diskusi untuk membahasanya.
Sayangnya diskusi tidak berujung kesepakatan justru berujung cekcok yang memanas hingga terjadi bentrokan. Polisi setempat telah menyita senjata di lokasi kejadian. Ditemukan pisau, pedang, parang, obeng, arit, tongkat, hingga nunchaku dibawa para anggota perguruan silat.
Usai diselidiki, tersangka utama dari bentrok ialah seorang WNI umur 24 tahun yang telah ditangkap di Taichung, Taiwan. Polisi juga menghubungi duta besar Indonesia di Taiwan untuk memproses jenazah korban dan memberitahukan pada keluarga korban.
1 WNI Tewas, 1 WNI Luka
Korban tewas ialah seorang pekerja migran Indonesia bernama Zainal Fanani warga Desa Karanggadu, Watulimo, Trenggalek. Korban terlibat dalam bentrok yang terjadi di stasiun Taiwan tersebut. Sementara saudara kembar dari Zainal mengalami luka.
“Informasi meninggalnya korban sudah disampaikan pada keluarganya. Keluarga juga sudah mengadakan acara tahlilan untuk doakan korban. Kami masih menunggu kabar. Yang berangkat ke Taiwan itu Zainal dan saudara kembarnya. Kami iut berkabung, semoga keluarga diberi kesabaran atas adanya musibah ini” kata Kepala Desa Karanggadu Umtingah hari Selasa (5/9).
Semua yang terlibat dalam bentrok ini ialah WNI yang merupakan para pekerja migran dan tergabung dalam perguruan silat. Kasus hukum masih dijalankan. Belum ada keterangan dari dubes Indonesia di Taiwan tentang perkembang kasus sesama anggota pencak silat ini.
Baca Juga : Kronologi Atlet Silat Indonesia Bayu Dipaksa WO di Final SEA Games 2023