Gegara Judi, Istri Racuni Suami dan Keluarganya Pake Sianida

Kisah tragis Nguyen Thi Hong Bich yang menghebohkan Vietnam. Bich meracuni suami dan anggota keluarganya dengan sianida karena judi.

Gegara Judi, Istri Racuni Suami dan Keluarganya Pake Sianida
Gegara Judi, Istri Racuni Suami dan Keluarganya Pake Sianida. Gambar : Nexpress/Photo By Police

BaperaNews - Negara Vietnam dihebohkan oleh kasus pembunuhan sadis yang melibatkan seorang wanita bernama Nguyen Thi Hong Bich (38), yang tega meracuni suami dan anggota keluarganya menggunakan sianida.

Lima orang dari keluarga Bich ditemukan meninggal dunia dalam rentang waktu delapan bulan akibat ulah wanita tersebut.

Pada Selasa (9/7), kasus ini bermula dari utang judi yang memicu Bich melakukan serangkaian pembunuhan. Departemen Kepolisian Provinsi Dong Nai, Vietnam, masih terus memperluas penyelidikan untuk mengklarifikasi kasus ini.

Bich, yang tinggal di komune Vinh Thanh, distrik Nhon Trach, Vietnam, meracuni anggota keluarganya sejak Oktober 2023 hingga sekarang.

Korban pertama adalah suaminya, diikuti oleh ayah mertua, anak, dan dua cucunya yang tinggal di rumah yang sama. Pada Jumat (5/7), Bich diadili atas tuduhan pembunuhan tersebut.

Di kantor polisi, Bich mengakui telah meracuni suaminya karena utang judi. Suami Bich, N.Th. Th (38), diracun pada 14 Oktober 2023 dengan cara menambahkan sianida ke dalam obat yang diminum Th. Empat hari kemudian, pada 18 Oktober 2023, Th meninggal dunia.

Awal Januari 2024, Bich kembali menggunakan sianida untuk meracuni keponakannya, NKD (7), yang merupakan anak dari saudara perempuannya. Konflik uang antara Bich dan adiknya menjadi pemicu tindakan kejam ini. Adiknya juga curiga terhadap hubungan Bich dengan pria lain setelah suaminya meninggal.

Baca Juga: Kakak Adik Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan Judi Online, Segini Tarifnya

Pada akhir Mei 2024, Bich meracuni Nguyen HN (12), anak dari saudara laki-lakinya. Berdasarkan kesaksian Bich, pihak berwenang menggeledah kediaman Bich dan menyita sejumlah barang bukti terkait, termasuk botol plastik putih berisi kristal potasium sianida seberat sekitar 0,7 kg.

Selama proses penyelidikan, Bich bersembunyi di halaman pemakaman di dusun Son Ha, komune Vinh Thanh, distrik Nhon Trach. Departemen Teknologi Forensik Kepolisian Provinsi Dong Nai menetapkan bahwa potasium sianida merupakan zat yang sangat beracun.

Kronologi peristiwa ini diungkap lebih lanjut oleh Bich pada Sabtu (22/6). Saat melihat korban T belajar sendirian, Bich memasukkan sianida ke dalam kapsul obat yang kemudian diberikan kepada T untuk diminum. T mengalami keracunan dan sempat koma di rumah sakit.

Selain itu, surat kabar Nguoi Lao Dong melaporkan bahwa setelah kematian suami dan anaknya, Bich menerima uang asuransi sekitar 800 juta VND. Uang tersebut digunakan Bich untuk melunasi utang dan memenuhi kebutuhan pribadi.

Departemen Kepolisian Provinsi Dong Nai menyatakan bahwa pengakuan Bich masih dalam tahap awal dan polisi terus mendalami serta mengklarifikasi motif dan tujuan tindakan kejam tersebut.

Hingga kini, kasus ini terus menjadi sorotan publik, dan Bich terancam mendapatkan hukuman berat atas perbuatannya.

Pada Jumat (5/7) siang hari, Rumah Sakit Le Van Thinh di Kota Thu Duc, Kota Ho Chi Minh menerima seorang pasien laki-laki NHBT (18) dari distrik Nhon Trach yang menderita keracunan sianida.

Pasien dirawat dalam keadaan tidak sadarkan diri dan koma. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa pasien tersebut terkena racun sianida. Korban sempat muntah-muntah, sakit kepala, dan pusing sebelum akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Imbas Judi Online, Ojol di Semarang Bunuh Diri