Imbas Judi Online, Ojol di Semarang Bunuh Diri

Seorang pengemudi ojol di Semarang ditemukan tewas gantung diri akibat kecanduan judi online. Simak selengkapnya di sini!

Imbas Judi Online, Ojol di Semarang Bunuh Diri
Imbas Judi Online, Ojol di Semarang Bunuh Diri. Gambar: Dokumen Polrestabes Semarang

BaperaNews - Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Semarang, Jawa Tengah, nekat mengakhiri hidupnya akibat kecanduan judi online. Pria berinisial SR (32) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Empu Tantular, Kecamatan Semarang Utara pada Rabu (19/6). 

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyampaikan bahwa SR mengalami depresi parah setelah terlibat dalam judi online. 

“Korban sebelum meninggal dunia sempat menggadaikan sertifikat rumah karena uang habis untuk judi online,” jelas Irwan. Upaya untuk mengakhiri hidup ini bukan yang pertama bagi SR, dia diketahui telah tiga kali mencoba bunuh diri sebelumnya, namun selalu berhasil digagalkan oleh sang istri.

Pada hari kejadian, istri SR sedang berada di rumah orang tuanya di Kelurahan Tanjung Mas karena baru saja melahirkan.

SR, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online, tinggal sendirian di rumah. Dalam keadaan terdesak, SR mengirimkan pesan WhatsApp terakhir kepada istrinya, menitipkan anak mereka sebelum akhirnya ditemukan tewas gantung diri.

Setelah menerima pesan tersebut, istri SR panik dan segera meminta bantuan saksi untuk mengantarkannya ke rumah mereka. Setibanya di rumah, istri dan saksi menemukan SR sudah tidak bernyawa di kamar dengan kondisi tergantung. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Saat pemeriksaan di tempat kejadian, polisi menemukan secarik kertas berisi pesan SR yang ditujukan kepada keluarganya. Isi pesan tersebut mengungkapkan keputusasaan SR terkait masalah keuangan yang dihadapinya, terutama berkaitan dengan sertifikat rumah yang telah digadaikan untuk berjudi. 

Baca Juga: Perwira TNI Diduga Gelapkan Dana Rp876 Juta untuk Judi Online

Kombes Irwan Anwar menjelaskan bahwa keluarga korban menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan tidak menuntut pihak mana pun atas peristiwa tersebut.

“Keluarga korban telah menerima ini sebagai musibah dan tidak melakukan tuntutan terhadap pihak lain,” ujar Irwan.

Kasus ojol bunuh diri ini menyoroti dampak buruk dari kecanduan judi online, yang dapat merusak kondisi mental dan keuangan seseorang.

Judi online telah menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat, terutama bagi mereka yang kecanduan. 

Meningkatnya kasus bunuh diri yang berkaitan dengan masalah keuangan akibat judi online menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap masalah ini. Dukungan mental dan layanan konseling menjadi sangat penting untuk membantu mereka yang terjebak dalam kecanduan judi online agar tidak terjerumus lebih jauh.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi mendalam dan merasa tidak ada jalan keluar. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah serupa, penting untuk segera mencari bantuan. Layanan konseling dan kesehatan jiwa tersedia untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan mental atau emosional.

Salah satu sumber daya yang dapat diakses adalah Into the Light Indonesia, yang menyediakan berbagai alternatif layanan konseling dan informasi terkait kesehatan jiwa.

Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs web mereka di [Into the Light Indonesia](https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/). Dukungan dari layanan ini dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk meringankan keresahan dan menghindari tindakan yang berisiko.

Baca Juga: Kominfo Ancam Tutup Telegram Imbas Tak Kooperatif Berantas Judi Online