Viral Video Pria di Sleman Ngamuk dan Tutup Jalan Gegara Motor Dikira Hilang Padahal Tak Dibawa

Pria di Sleman viral setelah menutup jalan dengan kursi dalam kondisi mabuk. Aksi ini dipicu kesalahpahaman soal motor yang hilang, hingga diamankan aparat.

Viral Video Pria di Sleman Ngamuk dan Tutup Jalan Gegara Motor Dikira Hilang Padahal Tak Dibawa
Viral Video Pria di Sleman Ngamuk dan Tutup Jalan Gegara Motor Dikira Hilang Padahal Tak Dibawa. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@merapi_uncover

BaperaNews - Seorang pria di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi viral setelah tindakannya menutup jalan menggunakan kursi di Jalan Nologaten, Depok, pada Sabtu (4/1). 

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.50 WIB dan sempat menimbulkan ketegangan bagi pengguna jalan yang melintas di lokasi.

Video insiden ini diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover dan memperlihatkan seorang pria menggeser kursi untuk memblokade jalan.

“Saya tidak tahu persis masalahnya apa, tiba-tiba jalan ditutup oleh orang itu. Untuk sedulur yang mau berangkat kerja mungkin bisa menghindari jalan ini dulu,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Menurut keterangan saksi mata, pria yang belakangan diketahui berinisial W (21) awalnya membeli rokok di warung setempat. Setelah itu, ia tiba-tiba marah-marah hingga menggebrak meja di warung tersebut.

“Itu kursi diambil lalu diblokade jalannya. Tiap ada yang menerobos kemudian diteriaki. Banyak yang kemudian putar balik,” ujar saksi kepada wartawan.

Aksi W tidak berlangsung lama karena seorang anggota TNI yang kebetulan melintas segera mengamankannya. Kapolsek Depok Barat AKP Andika Arya Pratama menjelaskan bahwa pelaku langsung dibawa ke Polsek untuk didata dan diperiksa.

“Setelah itu sampai polsek, kita data. Karena tidak ada kerugian materiel, dia kita kembalikan ke kosannya. Blokadenya hanya berlangsung sekitar sepuluh menit,” kata Andika saat dihubungi.

Menurut Andika, insiden ini dipicu oleh kesalahpahaman. Pelaku yang dalam kondisi mabuk mengira motornya hilang saat membeli rokok di warung. Namun, setelah ditelusuri, ternyata W memang tidak membawa motor ke lokasi tersebut.

“Dia keluar kos berjalan kaki, tapi karena mabuk, dia merasa motornya hilang. Hal ini yang membuatnya marah-marah hingga menutup jalan,” jelas Andika.

Baca Juga : Diduga Tak Kasih Uang, Preman di Ruko Thamrin City Pukul Pengendara Motor hingga Berdarah

Setelah dipulangkan, W kembali ke Polsek bersama temannya sekitar setengah jam kemudian untuk meminta maaf atas tindakannya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian atas arahan dan wejangan yang diberikan.

“Setelah dikembalikan ke kos, dia kembali lagi ke polsek dan meminta maaf. Dia juga menyampaikan bahwa motornya sudah dikembalikan ke pihak rental,” ungkap Andika.

Video aksi pria ngamuk di Sleman ini mendapatkan perhatian luas di media sosial, dengan banyak warganet memberikan komentar terkait kejadian tersebut.

Beberapa pengguna media sosial menyayangkan tindakan pelaku yang dianggap membahayakan pengguna jalan lain, sementara yang lain mengapresiasi tindakan cepat aparat keamanan dalam menangani situasi.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga ketenangan dan tidak bertindak gegabah, terutama saat menghadapi masalah. Dalam kasus ini, kondisi mabuk terbukti menjadi faktor utama yang memicu tindakan tidak rasional pelaku.

Kapolsek Depok Barat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera mencari bantuan jika menghadapi situasi serupa, agar tidak menimbulkan gangguan terhadap orang lain.

Jalan Nologaten sendiri merupakan salah satu ruas jalan yang cukup ramai di kawasan Depok, Sleman, terutama pada pagi hari saat banyak warga beraktivitas.

Insiden seperti ini tidak hanya mengganggu ketertiban, tetapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan atau ketegangan di antara pengguna jalan.

Pihak kepolisian setempat berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan tidak bertindak semena-mena, terutama di ruang publik. Jika ada masalah, lebih baik segera diselesaikan dengan kepala dingin atau melibatkan pihak berwenang,” tutup Andika.

Baca Juga : Diduga Pesta LGBT, Warga Grebek Puluhan Pemuda di Bar Mall Permata Hijau