Swedia Bakal Tetapkan UU soal Cuti Kakek-Nenek untuk Urus Cucu

Swedia perkenalkan undang-undang baru yang memungkinkan kakek-nenek mendapatkan cuti orang tua berbayar saat merawat cucu mereka. Baca selengkapnya di sini!

Swedia Bakal Tetapkan UU soal Cuti Kakek-Nenek untuk Urus Cucu
Swedia Bakal Tetapkan UU soal Cuti Kakek-Nenek untuk Urus Cucu. Gambar: Ilustrasi canva

BaperaNews - Swedia memperkenalkan undang-undang baru yang memungkinkan kakek-nenek mendapatkan cuti orang tua berbayar saat merawat cucu mereka. Mulai Senin (1/7), kakek-nenek di negara Skandinavia ini bisa memperoleh cuti hingga tiga bulan pada tahun pertama kehidupan cucu mereka.

Undang-undang ini memberikan orang tua hak untuk mengalihkan sebagian tunjangan cuti orang tua mereka kepada kakek-nenek anak mereka. Pasangan orang tua dapat mengalihkan maksimal 45 hari, sementara orang tua tunggal bisa mengalihkan hingga 90 hari kepada kakek-nenek.

Kebijakan ini diluncurkan oleh Riksdag, parlemen Swedia, yang menyetujui proposal tersebut pada Desember 2023. Langkah ini mengikuti tradisi Swedia dalam memperkenalkan kebijakan inovatif yang mendukung kesejahteraan keluarga, seperti pengenalan cuti orang tua berbayar bagi ayah pada 1974  .

Alexandra Wallin, juru bicara Badan Asuransi Sosial Swedia, menyatakan bahwa undang-undang ini akan memberikan "kesempatan yang lebih besar" bagi keluarga untuk mendapatkan bantuan dalam merawat anak-anak mereka di tahun pertama kehidupan.

Swedia dikenal dengan sistem kesejahteraan sosial yang didanai oleh pembayar pajak, yang memberikan berbagai manfaat bagi warganya dari lahir hingga meninggal.

Dalam sistem ini, warga memiliki hak untuk cuti sepenuhnya ketika anak lahir, dengan tunjangan orang tua diberikan selama 480 hari atau sekitar 16 bulan per anak. Dari jumlah ini, 390 hari dihitung berdasarkan pendapatan penuh seseorang, sedangkan 90 hari sisanya memberikan jumlah tetap sebesar 180 kronor (sekitar 17 dolar AS) per hari.

Baca Juga: Australia Tetapkan Beli Vape Wajib Pake Resep Dokter

Selain itu, orang tua di Swedia juga bisa mendapatkan pengurangan jam kerja hingga anak mereka berusia 8 tahun, sementara pegawai pemerintah bisa mengurangi jam kerja hingga anak berusia 12 tahun. Dengan undang-undang baru ini, kakek-nenek kini juga dapat mengambil cuti orang tua, mengikuti syarat-syarat tunjangan yang sama dengan tunjangan orang tua biasa.

Meskipun undang-undang ini membuka pintu bagi kakek-nenek untuk ikut serta dalam merawat cucu mereka, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Kakek-nenek harus diasuransikan untuk menerima tunjangan orang tua.

Kompensasi bagi pensiunan kakek-nenek didasarkan pada uang pensiun mereka, dan mereka tidak boleh mencari pekerjaan atau belajar selama menerima tunjangan ini.

Langkah ini melanjutkan sejarah panjang Swedia dalam memperbaiki kebijakan kesejahteraan keluarga. Pada 1974, Swedia menggantikan cuti melahirkan khusus gender dengan cuti orang tua yang dapat diambil oleh kedua orang tua.

Meskipun pada awalnya hanya 0,5 persen dari cuti orang tua berbayar yang diambil oleh ayah, saat ini para ayah di Swedia mengambil sekitar 30 persen dari cuti tersebut.

Penerapan undang-undang baru ini mendapat sambutan positif dari banyak kalangan di Swedia, yang melihatnya sebagai langkah maju dalam mendukung kesejahteraan keluarga.

Swedia, dengan populasi sekitar 10 juta jiwa, terus menunjukkan komitmennya untuk merawat warganya melalui berbagai kebijakan kesejahteraan sosial yang inovatif. Dengan adanya cuti kakek-nenek yang kini bisa diperoleh, Swedia berharap dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan mendukung bagi keluarga.

Baca Juga: Polisi Swedia Kembali Izinkan Demo Bakar Al-Qur'an