Joe Biden Tegaskan Penolakan atas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden secara tegas menyampaikan bahwa dirinya tidak mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
BaperaNews - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pernyataan ini disampaikan pada Rabu (2/10/2024), hanya sehari setelah Iran meluncurkan serangkaian serangan rudal balistik yang menargetkan Tel Aviv, Israel. Serangan tersebut diklaim oleh Iran sebagai balasan atas kematian beberapa pemimpin penting dari Hamas, Hizbullah, dan Garda Revolusi Iran.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah ia mendukung potensi serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, Biden secara tegas menjawab, "Jawabannya adalah tidak."
Meskipun Biden mengakui bahwa Israel berhak untuk merespons serangan Iran, ia menekankan bahwa respons tersebut harus proporsional dan tidak melibatkan fasilitas nuklir Iran.
Pada Selasa (1/10/2024), Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke wilayah Israel, khususnya Tel Aviv.
Serangan tersebut diduga sebagai pembalasan atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan sebelumnya.
Aksi ini memicu ketegangan baru antara Iran dan Israel, dengan Israel bersumpah untuk membalas pada waktu yang tepat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan Iran sebagai "kesalahan besar" yang akan berujung pada konsekuensi serius bagi Iran.
Meskipun Biden mendukung hak Israel untuk membalas serangan tersebut, ia menekankan pentingnya tindakan yang proporsional.
“Kami akan berdiskusi dengan Israel tentang langkah yang mereka akan ambil, tetapi kami sepakat bahwa respons mereka harus proporsional,” kata Biden kepada wartawan sebelum bertolak ke North Carolina.
Pernyataan Biden ini mengisyaratkan upaya AS untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, terutama terkait isu yang sangat sensitif seperti fasilitas nuklir Iran.
Biden juga mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi dengan para pemimpin negara-negara G7 terkait respons terhadap serangan Iran. Menurutnya, G7 akan segera mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk serangan tersebut dan menegaskan dukungan terhadap Israel.
Baca Juga : AS Akan Koordinasi dengan Israel untuk Hadapi Serangan Rudal dari Iran
Gedung Putih juga menyatakan bahwa komitmen AS terhadap keamanan Israel tetap kuat dan solid, serta menyampaikan solidaritas penuh kepada rakyat Israel.
Meskipun ada tekanan internasional, Israel tampaknya tetap bersiap untuk melakukan respons tegas terhadap serangan rudal Iran.
Dalam pertemuan kabinet setelah serangan pada Selasa malam, Israel memutuskan akan memberikan balasan, tetapi dengan tetap berkoordinasi dengan Washington terlebih dahulu.
Menurut sumber diplomatik yang dikutip oleh media Israel, langkah yang diambil Israel akan berusaha untuk menghindari eskalasi lebih lanjut atau memicu perang regional yang lebih luas. Namun, Israel juga menegaskan bahwa tindakan mereka akan efektif dan terukur.
Jenderal Herzi Halevi, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyatakan bahwa Israel siap merespons serangan Iran dengan target yang tepat dan strategi yang matang.
Ia menyebutkan bahwa militer Israel memiliki kemampuan untuk menyerang titik mana pun di Timur Tengah, termasuk lokasi penting yang dianggap sebagai target strategis oleh Iran.
"Kami akan merespons, kami tahu bagaimana menemukan target penting; kami tahu cara menyerang dengan akurat dan kuat," kata Halevi dalam pernyataan videonya.
Menurut Halevi, serangan Iran yang meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel pada Selasa lalu merupakan ancaman serius bagi warga sipil, meskipun kerusakan yang ditimbulkan masih relatif kecil berkat pertahanan Israel yang efektif.
Selain mendorong Israel untuk bertindak proporsional, Biden juga mengumumkan bahwa AS sedang bekerja dengan negara-negara G7 untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran.
Sanksi ini diharapkan dapat menjadi tekanan diplomatik terhadap Iran setelah serangan rudal yang mereka lancarkan ke Israel. Biden menekankan bahwa tindakan Iran telah "menyimpang dari jalur yang benar" dan perlu ada respons internasional yang tegas terhadap aksi tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Kurt Campbell, juga menekankan pentingnya menyelaraskan langkah-langkah AS dan Israel dalam menghadapi ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Ia mengakui bahwa situasi saat ini berada di ambang eskalasi yang lebih luas, yang dapat membahayakan kepentingan AS dan Israel di kawasan tersebut.
Campbell menambahkan bahwa respons AS harus tetap sejalan dengan tujuan menjaga stabilitas regional, meskipun Iran dinilai telah bertindak "sangat tidak bertanggung jawab."
Baca Juga : Indonesia dan Negara Lain Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Majelis Umum PBB