Tanah 150 Meter di Swedia Dijual dengan Harga Rp265.000, Tertarik Beli?
Götene, kota di Swedia, menawarkan tanah murah untuk revitalisasi properti. Pemerintah setempat mendorong pembelian dengan syarat pembangunan dalam dua tahun.
BaperaNews - Pernahkah Anda membayangkan memiliki tanah di Swedia dengan harga yang sangat murah? Kota Götene, di barat daya Swedia, menawarkan kesempatan unik ini kepada pembeli yang tertarik untuk merevitalisasi properti terbengkalai.
Beberapa properti di kota ini dijual dengan harga kurang dari satu krone Swedia per meter persegi, atau sekitar Rp 265.000 untuk 150 meter persegi.
Götene, dengan populasi sekitar 5.000 penduduk, terkenal dengan keindahan Danau Vänern yang terletak dekat dengan kota ini. Meskipun demikian, beberapa properti telah ditinggalkan selama beberapa dekade.
Untuk mendorong pembelian, pemerintah setempat memberlakukan syarat yang menarik, yakni pembeli harus berkomitmen untuk membangun rumah di atas tanah yang dibeli dalam waktu dua tahun.
Awalnya, penjualan properti ini agak lambat meskipun harga yang sangat murah. Namun, berkat media sosial dan berbagai liputan di media berbahasa Inggris, minat dari berbagai belahan dunia mulai meningkat.
Wali Kota Johann Mansson menyebutkan bahwa ada minat dari berbagai negara seperti Eropa, Asia (terutama India dan Pakistan), Amerika, Australia, dan Amerika Selatan.
Baca Juga: Swedia Bakal Tetapkan UU soal Cuti Kakek-Nenek untuk Urus Cucu
Tren ini tidak hanya terjadi di Swedia. Di seluruh Eropa, urbanisasi telah mempengaruhi banyak desa dan kota kecil, dengan banyak kaum muda memilih untuk pindah ke kota yang menawarkan lebih banyak peluang kerja.
Fenomena rumah murah di Eropa ini juga terlihat di Italia, di mana beberapa desa menawarkan rumah dengan harga murah untuk menarik kembali penduduk yang telah pindah ke kota besar.
Bagi mereka yang tertarik membeli properti seperti ini, penting untuk mempertimbangkan tantangan renovasi dan komitmen jangka panjang dengan pemerintah setempat.
Hal ini juga berlaku di beberapa daerah di Jerman, di mana rumah-rumah yang terbengkalai ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau.
Menurut Komisi Eropa, urbanisasi di Uni Eropa diperkirakan akan terus meningkat, mencapai 83,7 persen pada tahun 2050. Ini menunjukkan bahwa tantangan untuk mempertahankan kehidupan di pedesaan akan menjadi lebih besar, sementara kota-kota besar terus menarik perhatian.
Baca Juga: Tau Pacarnya Hamil, Wanita Filipina Ditinggal Pacarnya Asal Korea yang Ternyata Berusia 40 Tahun