Singapura, Malaysia, Thailand, Dan Brunei Akan Daftarkan Kebaya Ke UNESCO
Empat Negara Asia yakni Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia bekerjasama ingin mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.
BaperaNews - Kebaya menjadi rebutan beberapa Negara Asia. Kabarnya, Singapura akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO, mengajak Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Pada Kamis (24/11), Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura menyampaikan kebaya akan jadi nominasi multinasional pertama, penawaran rencananya dilakukan mulai Maret 2023.
NHB juga menyebut kebaya ialah pakaian tradisional yang populer di wilayah tersebut. “Kebaya mewakili serta merayakan sejarah bersama di wilayah itu, mempromosikan pemahaman lintas budaya yang terus hadir secara aktif dibuat dan dipakai banyak komunitas di Asia Tenggara” terang CEO NHB Chang Hwee Nee.
“Kebaya jadi aspek sentral dalam representasi dan warisan budaya, identitas Melayu. Peranakan dan komunitas lain di Singapura ialah bagian integral warisan kami sebagai kota pelabuhan multikultural hubungan lintas Asia Tenggara serta dunia” imbuhnya.
Chang menyebut adanya nominasi bersama ini ialah bentuk multikulturalisme dan akar bersama. Pengajuan sebelumnya dilakukan oleh Malaysia dan telah dibahas di rapat tahun 2022. Hasil rapat memutuskan Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia bekerjasama untuk menjadikan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.
Pada Oktober NHB mengadakan diskusi untuk mencari pandangan tentang nominasi. Diskusi melibatkan praktisi budaya, asosiasi budaya, dan peneliti yang membuat serta memakai kebaya. Tanggal 1 - 3 November 2022 perwakilan NHB dan masyarakat menghadiri lokakarya yang dilaksanakan Malaysia di Port Dickson.
Sementara itu UNESCO akan menilai berdasarkan warisan budaya tak benda dan seberapa baik dari empat Negara tersebut memastikan praktik kebaya, hasil diperkirakan diumumkan pada tahun 2024.
Baca Juga : Google Doodle Ikut Rayakan Hari Angklung Sedunia
Bagaimana dengan Indonesia?
Kebaya selama ini juga dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Namun Indonesia tidak termasuk Negara yang diajak untuk pendaftaran tersebut.
Indonesia sendiri sebelumnya telah mengajukan warisan budaya tak benda yakni reog, jamu, tempe, dan tenun. Pengajuan dilakukan pada 25 Maret 2022 lalu.
“Kami upayakan agar budaya Indonesia tidak hanya mendapat status internasional namun yang terpenting ialah masyarakat ikut memberi perhatian dan melestarikannya” ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.
Hilmar juga menyebut Indonesia akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia pada Maret 2023.
“Jadi ada tiga sebenarnya, yang pertama sejarah dunia, yang kedua warisan budaya, yang ketiga praktik-praktik baik. Jadi harus memilih mana yang mau dituju” terangnya.
Sedangkan Tuti Nusandari dari Komunitas Cinta Kebaya memastikan pihaknya juga akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
“Kebaya ialah salah satu ciri khas perempuan Indonesia, sudah dipakai sejak abad 15, itu peninggalan nenek moyang kita. Kebaya selalu dipadukan secara harmoni dengan beragam jenis kain nusantara” pungkasnya.
Baca Juga : Sejarah Dibalik Peringatan Hari Batik Nasional Setiap 2 Oktober