Ledakan Jembatan Crimea Buat Putin Geram Hingga Bikin Balasan Untuk Serangan Teroris
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Ukraina bahwa Pasukan Rusia akan melakukan serangan besar imbas ledakan Jembatan Crimea.
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Ukraina bahwa Pasukan Rusia akan melakukan serangan besar dengan senjata presisi jarak jauh di objek energi Ukraina dengan kontrol komunikasi militer.
Hal ini akan dilakukan jika Ukraina lebih banyak melakukan serangan teroris kepada Rusia, akan dibuat tanggapan militer sebagaimana serangan pada Senin (10/10). Diketahui Rusia membuat serangan besar di Kyiv Ukraina usai jembatan Crimea milik Rusia dibom, dua hari setelahnya, Rusia membalas dengan serangan besar. Rusia menyebut serangan di jembatan Crimea ialah bentuk teror teroris Ukraina.
“Jika ada upaya lebih lanjut untuk serangan teroris di tanah air kami, Rusia akan memberi respon tegas dan dalam skala yang sesuai dengan ancaman yang diberikan untuk Rusia” ujarnya.
Sebelumnya pada Senin (10/10), sejumlah wilayah Ukraina diserang dengan sejumlah rudal presisi, membuat 11 infrastruktur utama rusak.
Menurut Putin, Ukraina ialah pihak yang bertanggung jawab di balik rusaknya saluran listrik tegangan tinggi yang berasal dari pembangkit nuklir Kursk, mencoba sabotase pipa gas alam di Turkish Stream, dan sosok di balik ledakan jembatan Crimea.
“Rezim Kyiv telah memakai metode teroris dalam waktu yang lama” sambung Putin. Putin kemudian mencontohkan tindakan teroris Ukraina diantaranya ialah penembakan massal tanpa pandang bulu di Donbass dan soal pembangkit listrik dengan nuklir di Zaporozhye.
Baca Juga : Ledakan Jembatan Crimea Di Rusia Tewaskan 3 Orang
“Ukraina telah menempatkan dirinya setara dengan teroris internasional, membiarkan kejahatan tanpa tanggapan” tuturnya. Selain menyalahkan Ukraina atas serangan yang terjadi di Rusia, Putin juga membahas tentang nonaktifnya jaringan pipa bawah laut Nord Stream.
Putin melarang Negara Eropa menyelidiki sabotase pipa tersebut. “Kita tahu betul siapa yang menerima manfaat dari kejahatan itu” pungkasnya. Pipa jaringan listrik tersebut dilaporkan disabotase pada pertengahan Agustus lalu, menurut Rusia, Ukraina telah menyerang enam rangkaian menara transmisi yang membahayakan pasokan listrik ke perbatasan wilayah Rusia.
Putin menyebut Ukraina melakukannya untuk bisa menghancurkan infrastruktur energi Rusia, ledakan di jembatan Crimea juga dilaporkan kepolisian Rusia kepada Putin bahwa serangan bom itu berasal dari Ukraina.
Rusia Ukraina saling serang, saling balas, masih jauh dari kemungkinan negosiasi maupun perdamaian keduanya meski korban yang berjatuhan sudah begitu besar baik dari militer maupun warga lokal.
Baca Juga : Krisis Energi Makin Parah, Musim Dingin Jadi Momok Menakutkan Bagi Eropa