Dalam 3 Bulan, Israel Hanya Izinkan 12 Truk Bantuan Masuk Ke Gaza

Hanya 12 truk bantuan yang diizinkan masuk Gaza utara dalam 3 bulan terakhir. Oxfam sebut situasi di Gaza seperti "apokaliptik" di tengah kelaparan dan ancaman serangan Israel.

Dalam 3 Bulan, Israel Hanya Izinkan 12 Truk Bantuan Masuk Ke Gaza
Dalam 3 Bulan, Israel Hanya Izinkan 12 Truk Bantuan Masuk Ke Gaza. Gambar : AFP/Mohammed Assad

BaperaNews - Oxfam, badan amal asal Inggris, melaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir hanya 12 truk bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza utara oleh pihak Israel.

Situasi ini membuat distribusi bantuan makanan dan air bagi warga Palestina sangat terbatas di tengah kondisi krisis yang semakin memburuk.  

Sejak 6 Oktober 2024, akses untuk mendistribusikan bantuan ke wilayah tersebut sepenuhnya terhenti. Dari total 34 truk bantuan yang seharusnya bisa masuk ke Gaza utara, hanya sepertiga yang benar-benar dapat disalurkan ke warga.

Hal ini disebabkan oleh penundaan yang disengaja serta penghalangan sistematis oleh militer Israel.  

Pada November lalu, tiga truk dari Oxfam berhasil memasuki Gaza untuk mendistribusikan bantuan berupa ransum siap saji, tepung terigu, dan air ke sebuah sekolah di Beit Hanoun, yang menjadi tempat penampungan pengungsi. Namun, distribusi ini berlangsung di tengah ancaman serangan.  

Baca Juga : Prabowo dan Biden Bahas Isu Gaza dan Laut China Selatan di Washington DC

"Saat bantuan didistribusikan, dalam hitungan jam tentara Israel dan drone mereka menyerang sekolah tersebut. Para pengungsi bahkan diperintahkan untuk meninggalkan tempat itu," kata perwakilan Oxfam.

Esok harinya, militer Israel kembali menyerang dan menghancurkan sekolah tersebut hingga hangus terbakar.  

Direktur Oxfam untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Sally Abi-Khalil, menyebut kondisi di Gaza sebagai "apokaliptik." Ia menyoroti dampak buruk musim dingin yang memperburuk situasi kelaparan di kamp-kamp pengungsian.

Lebih dari 1,6 juta orang kini tinggal di tempat penampungan yang sebagian besar berada di daerah rawan banjir, termasuk sekitar 500.000 warga.  

Seorang pengungsi dari kamp Al-Maghazi di Gaza tengah mengungkapkan bahwa mereka hanya memiliki sebungkus biskuit untuk dibagikan kepada 15 cucu.

"Orang dewasa memberitahu anak-anak untuk tidak bermain agar mereka tidak merasa pusing karena kelaparan," jelasnya.

Baca Juga : Israel Tangkap Puluhan Pria di Sekitar RS Indonesia di Gaza, Mata Ditutup dan Tangan Diborgol