Israel Kecam Paus Fransiskus Usai Bela Gaza
Israel mengecam pernyataan Paus Fransiskus yang kritik serangan udara di Gaza. Paus sebut serangan Israel sebagai kekejaman terhadap warga sipil
BaperaNews - Kementerian Luar Negeri Israel menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Paus Fransiskus yang mengkritik serangan udara Israel di Gaza.
Pernyataan tersebut muncul setelah Paus Fransiskus menggambarkan serangan Israel sebagai bentuk kekejaman yang menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak, pada Sabtu (21/12).
Paus Fransiskus secara terbuka menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Gaza. Ia menyebut serangan udara Israel sebagai tindakan yang tidak dapat diterima, menekankan penderitaan warga sipil yang terkena dampaknya.
“Kemarin anak-anak dibom. Ini adalah kekejaman, bukan perang. Saya ingin mengatakannya karena ini menyentuh hati saya,” ucap Paus Fransiskus kepada anggota pemerintah Tahta Suci, dikutip dari The New Arab pada Minggu (24/12).
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu juga mengkritik Israel karena tidak mengizinkan Patriark Yerusalem memasuki Gaza sesuai yang telah dijanjikan sebelumnya.
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari pemerintah Israel, yang menilai ucapan Paus tidak mencerminkan konteks sebenarnya dari konflik bersenjata yang terjadi.
Melalui pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Israel menyebut komentar Paus Fransiskus tidak adil dan mengabaikan aspek penting dari konflik tersebut.
Baca Juga : Dalam 3 Bulan, Israel Hanya Izinkan 12 Truk Bantuan Masuk Ke Gaza
“Cukup sudah dengan standar ganda dan pengucilan terhadap negara Yahudi dan rakyatnya,” demikian pernyataan yang disampaikan kementerian tersebut, dilansir dari Times of Israel pada Minggu (22/12).
Israel menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut sebagai tindakan kekejaman, termasuk menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup.
Kementerian Luar Negeri Israel juga menyoroti kasus sandera yang ditahan oleh Hamas, yang melibatkan bayi dan anak-anak.
“Kekejaman adalah tindakan bersembunyi di balik anak-anak untuk membunuh anak-anak Israel,” tambah pernyataan tersebut.
Sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023, situasi di Gaza terus memburuk. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 45.000 orang, sementara lebih dari 107.000 lainnya terluka.
Serangan udara yang terus berlangsung dan blokade bantuan kemanusiaan memperburuk kondisi warga Gaza, yang kini menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.
Baca Juga : Mantan Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Sebut Setiap Orang Israel adalah Teroris