Menkomdigi Meutya Hafid Sebut Indonesia Siap Pimpin AI di Asia Tenggara

Menkomdigi Meutya Hafid ungkap strategi digital Indonesia untuk raih GMV USD90 miliar pada 2024, dorong kemandirian teknologi & talenta digital.

Menkomdigi Meutya Hafid Sebut Indonesia Siap Pimpin AI di Asia Tenggara
Menkomdigi Meutya Hafid Sebut Indonesia Siap Pimpin AI di Asia Tenggara. Gambar : Liputan6.com/Lizsa Egeham

BaperaNews - Menteri Komunikasi dan Digital (MenkomdigiMeutya Hafid menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital di Asia Tenggara.

Dengan Gross Merchandise Value (GMV) yang diperkirakan mencapai USD90 miliar pada 2024, Indonesia dinilai berpeluang menjadi pemimpin dalam transformasi digital regional.

Pernyataan tersebut disampaikan Meutya Hafid dalam Beritasatu Economic Outlook 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (30/1).

Ia menekankan pentingnya strategi yang tepat agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemain utama dalam pengembangan ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif.

Pemerintah saat ini mempercepat transformasi digital guna mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan digitalisasi sebagai kunci ketahanan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam keterangan resmi pada Sabtu (1/2/2025), Meutya Hafid menegaskan bahwa inovasi, strategi, dan kesiapan menghadapi perubahan lebih penting dibandingkan besaran modal investasi. Digitalisasi diterapkan di berbagai sektor, termasuk artificial intelligence (AI) dan ekonomi digital.

“AI kini menjadi arena kompetisi global. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus membangun ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif,” ujar Meutya Hafid.

Baca Juga : Meutya Hafid Resmi Lantik Raline Shah sebagai Stafsus di Kementerian Komdigi

Untuk memastikan percepatan transformasi digital berjalan optimal, pemerintah berfokus pada tiga pilar utama:

  • Inklusif : Mendorong keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan industri dalam ekosistem digital.
  • Memberdayakan : Memastikan teknologi membawa manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan tidak disalahgunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online atau pinjaman ilegal.
  • Terpercaya : Menjaga keamanan data serta memperkuat kedaulatan digital Indonesia.

Meutya Hafid juga menyoroti bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam menyongsong bonus demografi 2030, di mana 68 persen populasi berada dalam usia produktif.

“Ini peluang besar. Kita harus memastikan generasi muda siap bersaing secara global dengan 9 juta talenta digital yang kompeten,” kata Meutya Hafid.

Namun, ia menegaskan bahwa transformasi digital tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi antara industri, akademisi, media, dan masyarakat untuk membangun ekosistem digital yang kuat.

“Kita harus bergerak bersama, dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi. Masa depan digital Indonesia ada di tangan kita semua,” tutup Meutya Hafid.

Baca Juga : Bangun 118 BTS, Menkomdigi Targetkan 1.000 Desa di Papua Terjangkau BTS pada 2025