Profil Arifatul Choiri Fauzi: Aktivis NU yang Kini Memimpin Kementerian PPPA

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Arifatul Choiri Fauzi secara resmi menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Profil Arifatul Choiri Fauzi: Aktivis NU yang Kini Memimpin Kementerian PPPA
Profil Arifatul Choiri Fauzi: Aktivis NU yang Kini Memimpin Kementerian PPPA. Gambar : Dok. jatim.viva.co.id

BaperaNews - Arifatul Choiri Fauzi, seorang aktivis Nahdlatul Ulama (NU), kini menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Penunjukan ini dilakukan pada Minggu (20/10/2024) di Istana Negara, Jakarta. Kehadirannya dalam kabinet menarik perhatian publik, terutama mengingat latar belakangnya yang kuat di bidang keagamaan dan sosial.

Latar Belakang Arifatul Choiri Fauzi

Lahir di Bangkalan, Madura, pada 28 Juli 1969, Arifatul Choiri Fauzi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Sebelum menjabat sebagai Menteri PPPA, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muslimat NU dan anggota aktif di Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI). 

Di ranah politik, Arifatul berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024.

Pengalamannya di berbagai organisasi keagamaan, khususnya NU, menjadikannya sosok yang dipandang kompeten untuk membawa perubahan di kementerian yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Selain aktif di bidang sosial dan keagamaan, Arifatul juga dikenal sebagai penulis, dengan salah satu karyanya yang berjudul "Kabar-kabar Kekerasan dari Bali", yang mengulas peran media dalam meliput tragedi Bom Bali.

Baca Juga : Hasan Nasbi Dilantik sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Prabowo

Peran Arifatul Choiri Fauzi dalam Kabinet Prabowo

Sebagai Menteri PPPA dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Arifatul Choiri Fauzi diharapkan berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.

Arifatul membawa semangat dari NU untuk meningkatkan peran perempuan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Pengalamannya dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) selama Pilpres 2024 memberikan modal politik yang penting untuk menghadapi tantangan di kementeriannya.

Kemampuannya dalam bidang komunikasi dan informasi juga menjadi aset dalam menyusun kebijakan publik yang lebih inklusif dan sensitif terhadap isu-isu terkait perempuan dan anak, terutama dalam upaya menangani kekerasan dan diskriminasi.

Tugas Kementerian PPPA

Sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul memimpin kementerian yang memiliki tanggung jawab besar dalam menyusun kebijakan dan program yang melindungi hak-hak perempuan dan anak.

Kementerian ini berperan dalam melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, mental, maupun seksual. 

Selain itu, kementerian juga berupaya meningkatkan partisipasi perempuan di sektor ekonomi dan sosial, serta memastikan akses yang adil terhadap pendidikan dan kesehatan bagi perempuan dan anak.

Dengan latar belakangnya yang kuat di organisasi sosial dan keagamaan, Arifatul diharapkan mampu menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam menangani berbagai isu terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi kementeriannya adalah meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang membutuhkan kebijakan tegas serta implementasi yang konsisten untuk melindungi hak-hak mereka.

Harapan untuk Arifatul Choiri Fauzi

Penunjukan Arifatul Choiri Fauzi dalam Kabinet Prabowo membawa harapan agar ia dapat membawa perubahan signifikan dalam bidang perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.

Dengan latar belakang di Nahdlatul Ulama dan berbagai organisasi keagamaan lainnya, serta pengalaman politik selama Pilpres 2024, Arifatul diharapkan mampu memperjuangkan aspirasi perempuan dan anak dengan lebih kuat. 

Kepemimpinannya diharapkan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan sensitif terhadap kebutuhan perempuan dan anak di Indonesia.

Sebagai politisi dan aktivis, Arifatul telah menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan isu-isu sosial.

Penunjukan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberi kesempatan besar baginya untuk mewujudkan visinya dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi perempuan dan anak di seluruh Indonesia. 

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih, harapan besar ditaruh pada Arifatul untuk memimpin kementerian ini ke arah yang lebih baik.

Baca Juga : Resmi Dilantik, Gus Miftah: Semoga Tidak ada Gangguan Soal Toleransi dan Moderasi