Tau Pacarnya Hamil, Wanita Filipina Ditinggal Pacarnya Asal Korea yang Ternyata Berusia 40 Tahun
Hubungan cinta melalui aplikasi kencan berakhir pahit bagi wanita Filipina yang hamil dan ditinggalkan oleh pria Korea yang ternyata sudah menikah.
BaperaNews - Kisah ini bermula saat seorang wanita Filipina bertemu dengan pria Korea Selatan melalui aplikasi kencan. Saat usianya baru 19 tahun, wanita ini mulai menjalin hubungan dengan pria yang memperkenalkan dirinya sebagai pemuda berusia 20-an. Namun, kenyataan yang dihadapi jauh berbeda dari harapannya.
Wanita asal Filipina ini bertemu dengan pria Korea Selatan berinisial A saat usianya 19 tahun melalui aplikasi kencan. Mereka menjalin hubungan sejak 2022, dengan A sering mengunjungi Filipina setahun sekali dan tinggal selama 7-14 hari.
Selama hubungan itu, A sering berbicara tentang pernikahan, bahkan memperkenalkan dirinya kepada keluarga wanita asal Filipina tersebut.
Pada Januari lalu, wanita Filipina ini mengetahui bahwa dirinya hamil dan memberi tahu A tentang kehamilannya. Namun, reaksi A berubah drastis. Dia menyarankan untuk aborsi dan kemudian menghilang tanpa jejak.
A menghapus akun media sosialnya dan tidak menanggapi panggilan atau pesan dari wanita hamil tersebut.
Pada bulan Maret, teman wanita asal Filipina ini menemukan bahwa A mencoba menghubungi wanita asal Filipina lain melalui aplikasi kencan yang sama. Kebetulan, wanita tersebut adalah teman dari wanita yang hamil.
Baca Juga: Ayah dan Anak Bunuh Diri Berpegangan Tangan di Jalur Kereta Api Mumbai
Teman wanita ini konfrontasi dengan A, menanyakan alasan dia meninggalkan temannya yang sedang hamil. A berdalih bahwa dia tidak mengenali teman wanita itu dan mengklaim baru pertama kali ke Filipina.
Seorang YouTuber Korea, bersama para pengikutnya, berhasil melacak A menggunakan ID messenger dan informasi lainnya. Diketahui bahwa A sebenarnya adalah pria berusia 40-an, sudah menikah, dan memiliki anak. A ternyata 10 tahun lebih tua dari yang dia akui kepada wanita Filipina ini.
Wanita Filipina ini mengungkapkan penyesalannya kepada keluarga A.
"Saya merasa sangat bersalah kepada istri dan anak A," katanya.
Namun, dia juga menegaskan tidak ada niat untuk menggugurkan kandungannya dan berharap setidaknya bisa mendapatkan dukungan finansial dari A.
Kasus seperti ini bukanlah yang pertama di Filipina. Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, seorang wanita Filipina lainnya menggugat pria Korea Selatan yang menghamilinya. Pengadilan Korea memutuskan bahwa pria tersebut harus memberikan nafkah anak.
Fenomena pria Korea yang meninggalkan wanita Filipina setelah menghamilinya menjadi masalah sosial yang serius. Banyak pria Korea yang datang ke Filipina untuk belajar atau berlibur, namun kemudian meninggalkan tanggung jawab setelah menghamili wanita tersebut.
Pemerintah dan pengadilan Korea telah mengambil langkah untuk melindungi hak-hak anak yang lahir dari hubungan seperti ini. Jika seorang ayah gagal memberikan nafkah anak lebih dari 3 kali atau total lebih dari 30 juta won, namanya bisa dipublikasikan, ia bisa dilarang bepergian, atau bahkan dicabut SIM-nya.
Baca Juga: Jepang Dilanda Gelombang Panas Mengakibatkan 6 Orang Tewas