China Dan Rusia Latihan Militer Bersama, AS Nilai Ada "Sesuatu"

AS menilai ada indikasi sesuatu saat melihat China dan Rusia latihan militer bersama, terlebih bersamaan dengan kunjungan Joe Biden ke Negara-negara di Asia

China Dan Rusia Latihan Militer Bersama, AS Nilai Ada "Sesuatu"
AS menilai China dan Rusia bekerja sama latihan militer. Gambar : Wikimedia/Carlos Menendez San Juan

BaperaNews - Pejabat Amerika Serikat menilai China dan Rusia kedapatan melakukan latihan militer bersama pada hari Selasa 24 Mei 2022 ialah bentuk hubungan mesra dan keselarasan antara kedua Negara tersebut, latihan ini menjadi yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, latihan militer tersebut juga dilakukan tepat ketika Presiden As, Joe Biden mendatangi aliansi pertemuan Quad di Tokyo, Jepang.

“Kami pikir hal itu menunjukkan bahwa China terus menyelaraskan diri dengan Rusia, termasuk dalam hal kerjasama militer” ujar pejabat AS (24/5). Ia juga meyakini latihan militer bersama tersebut sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.

“China tidak akan tinggalkan Rusia, dan sebaliknya, latihan militer tersebut menunjukkan China siap membantu Rusia untuk mempertahankan timurnya, sementara Rusia berperang di baratnya” imbuh pejabat AS tersebut.

Diketahui, pejabat senior administrasi menyebutkan latihan pengeboman merupakan bentuk indikasi Rusia sedang mendukung China dalam sengketanya dengan Negara tetangga di laut China Timur dan Selatan diantaranya yaitu Taiwan.

Baca Juga : Zelensky Ngotot Bertemu Putin Untuk Akhiri Perang

Masih belum didapatkan apakah latihan militer China dan Rusia tersebut sengaja dilakukan ketika Presiden AS, Joe Biden berkunjung ke Negara-negara di Asia, Kemenhan China hanya menyebut patrol tersebut sebagai latihan militer tahunan.

Kemenhan Rusia juga mengkonfirmasi patrol bersama China berlangsung 13 jam di atas laut Jepang dan China Timur dengan melibatkan pembom strategis Tu-95 serta Zian H-6 China, angkatan udara pesawat dari Jepang dan Korea Selatan disebut membayangi jet milik Rusia dan China yang menjadi bagian dari latihan militer.

Presiden Joe Biden AS sendiri melakukan perjalanan ke Asia untuk menekankan perlawanan melawan China yang berkembang di kawasan tersebut dimana AS menyatakan diri akan berdiri bersama para sekutu dan mitranya untuk membebaskan kawasan Indo-Pasifik dengan bebas dan terbuka.

Namun hal tersebut, membuat Beijing dan Moskow mendeklarasikan kemitraan tanpa batas beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina dan China sampai sekarang mereka tidak pernah mengutuk hal tersebut, China selalu memberikan dukungan untuk Rusia.

China dan Rusia diketahui pernah menjalankan latihan militer bersama yang serupa di masa lalu termasuk melakukan patrol jarak jauh di kawasan tersebut pada tahun 2019 dan pada Agustus tahun lalu mereka juga mengadakan latihan militer skala besar di China melibatkan 10 ribu lebih tentara.