Starbucks, KFC, Pizza Hut Hingga MCD Umumkan Penutupan Gerai di Rusia

Perusahaan Asal Negeri Paman Sam Satu Persatu Menarik Diri Dari Rusia, Kini Giliran KFC, Starbucks, Pizza Hut hingga MCD Yang Menutup Gerainya,

Starbucks, KFC, Pizza Hut Hingga MCD Umumkan Penutupan Gerai di Rusia
Suasana gerai kopi Starbucks - Gambar : Bloomberg/David Paul Morris

BaperaNews - Starbucks mengumumkan bahwa pihaknya akan menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya di Rusia. Kabarnya, pihak perusahaan kedai kopi internasional asal Amerika Serikat itu akan menutup sebanyak 130 gerai kedai kopinya di negara tersebut. 

Sebelumnya perusahaan kedai kopi yang telah mendunia tersebut sudah resmi mengundurkan diri sejak awal bulan maret 2022 dari Rusia imbas dari ketegangan peperangan yang memanas dengan Amerika.

Dilansir dari AFP pada hari Senin (23/05/2022), hal itu diumumkan usai perusahaan kopi tersebut menyampaikan akan "keluar" dari Rusia dan "Tidak akan lagi memiliki merek di pasar" negara tersebut pada pekan lalu.

Tidak terbayang nasib para karyawan yang harus kehilangan pekerjaan karena kepentingan pribadi masing-masing negara.

Melalui keterangan tersebut, Starbucks menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap mendukung sekitar 2.000 rekan kerjanya di Rusia, termasuk dengan memberikan bayaran selama 6 bulan dan juga turut membantu mereka mencari pekerjaan baru selain di Starbucks.

Tidak hanya itu, ternyata bukan hanya Starbucks yang telah menghentikan operasionalnya sejak awal Maret usai invasi Ukraina yang dimulai pada akhir bulan Februari 2022.

Diketahui, keputusan tersebut diambil sekitar 1 (satu) pekan usai merek raksasa Amerika Serikat lainnya yakni McDonald’s yang melakukan hal tersebut terlebih dahulu.

Sebagai informasi, sejumlah perusahaan minuman dan makanan ikut minggat dari Rusia dikarenakan imbas sanksi yang diberikan oleh AS dan negara-negara Barat terhadap invasi militer di Ukraina.

Baca Juga : Pakar Duga Google Dibangkrutkan Rusia Untuk Balas Dendam AS

Selain McDonald’s dan Kedai Kopi Starbucks, Coca-Cola juga turut membatalkan bisnisnya di Rusia. Perusahaan minuman karbonat raksasa tersebut menyampaikan dukungannya bersama dengan orang-orang yang menanggung dampak buruk yang ditimbulkan dari peristiwa tragis di Ukraina.

Hal serupa juga dilakukan oleh Burger King. Induk usaha Burger King yakni Restaurant Brands International (RBI), menyampaikan bahwa pihaknya telah memberhentikan semua dukungan perusahaannya di pasar Rusia, termasuk operasional, pemasaran, dan juga rantai pasokan.

Selain itu, perusahaan tersebut juga menghentikan investasi dan ekspansinya di wilayah tersebut. Walaupun demikian, bukan berarti restoran Burger King akan tutup total di Rusia. Hal tersebut dikarenakan sekitar 800 cabang di sana sepenuhnya dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal.

Nestle pun turut ikut memperpanjang daftar tersebut. Perusahaan itu menghentikan semua investasi modal di Rusia dan juga menghentikan aktivitas pemasangan iklan di negara tersebut. 

Peperangan antar dua negara ini sangat merugikan bagi banyak orang terutama faktor ekonomi, kehilangan pendapatan dan pekerjaan adalah jeritan mereka yang menjadi batang lilin di tengah api dan sumbunya Amerika Serikat dan Rusia.

Akan tetapi, konsumer minuman dan makanan terbesar di dunia itu berjanji tidak akan menarik pasokan produknya dari toko-toko yang berada di Rusia.

Selain itu, Yum Brands selaku induk perusahaan Pizza Hut dan KFC yang memiliki sebanyak 1.000 waralaba di Rusia, melakukan penghentian semua investasi dan pengembangan restoran di negara tersebut, Ribuan gerai jadi terancam ditutup

Perusahaan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan mengkaji lebih lanjut terkait opsi-opsi tambahan dan juga mengalihkan semua keuntungan dari operasi di Rusia ke bantuan kemanusiaan.

Sebagai informasi, beberapa perusahaan lain yang juga melakukan hal serupa yakni PepsiCo, Heineken, dan juga Papa John’s.