Presiden Sri Lanka Kabur Ke Singapura Dan Kirim Surat Resign Lewat Email

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa kabur ke Singapura dan mengirim surat resign melalui email kepada Ketua Parlemen Sri Lanka.

Presiden Sri Lanka Kabur Ke Singapura Dan Kirim Surat Resign Lewat Email
presiden-sri-lanka-kabur-ke-singapura-dan-kirim-surat-resign-lewat-email. Gambar : AP/Dok. Andy Buchanan

BaperaNews - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa kabur ke Singapura di tengah kondisi bangkrut yang melanda negaranya. Ia kabur setelah adanya aksi massa menggeruduk dan membakar kediaman pribadinya.

Rajapaksa (Presiden Sri Lanka) mengirim surat resign usai ia sampai di Singapura melalui email kepada Ketua Parlemen Sri Lanka.

Kantor Juru Bicara pemerintah melakukan verifikasi surat resign yang dikirim oleh oleh Rajapaksa melalui email untuk memeriksa keaslian surat tersebut dan selanjutnya akan membuat pengumuman resmi terkait pengunduran diri Rajapaksa (Presiden Sri Lanka).

Di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, polisi dan tentara gencar melakukan patrol dan memberlakukan jam malam untuk mencegah aksi demo massa kembali terjadi.

Sebelumnya, Rajapaksa (Presiden Sri Lanka) kabur ke Maladewa pada hari Rabu 13/7 untuk menghindar dari pemberontakan massa, ia dan keluarganya dinilai turut andil dalam kebangkrutan Sri Lanka.

Presiden Sri Lanka pergi dengan maskapai Arab Saudi untuk menuju Singapura, seorang penumpang dari maskapai yang sama menyebut melihat Rajapaksa di ruang VIP Bandara.

Baca Juga : Simak! Ini 5 Presiden Yang Kabur Saat Negara Sedang Darurat

Seorang awak kabin penerbangan juga mengatakan Rajapaksa memakai baju hitam dan duduk di kelas bisnis bersama istri dan dua orang pengawalnya. Kementerian Luar Negeri Singapura membenarkan Rajapaksa memang masuk ke negaranya namun dengan tujuan kunjungan pribadi, tidak mencari atau diberikan perlindungan.

Rajapaksa sebelumnya mengangkat Ranil Wickremesinghe sebagai pejabat Presiden pada Rabu lalu, hal ini memicu kontroversi, masyarakat beramai-ramai menyerbu kantor parlemen dan kantor perdana menteri untuk menuntut Ranil dan Rajapaksa mundur.

Masyarakat Sri Lanka dalam beberapa bulan terakhir sudah sering melakukan aksi protes, puncaknya ialah ketika ribuan orang mengambil alih gedung pemerintah di Kolombo, mereka menyalahkan Rajapaksa (Presiden Sri Lanka) dan sekutunya yang dinilai menyebabkan inflasi tak terkendali, barang pokok langka, dan tingginya aksi korupsi di Sri Lanka.

Seorang warga Sri Lanka bernama Mallawara mengaku senang Rajapaksa mundur dari Presiden dan kabur ke Singapura. “Suatu hari memang harus terjadi, mereka merampok segalanya dari rakyat, namun setelah keluarga itu pergi, kita akan jadi Negara terbaik di dunia dalam waktu dekat” ujarnya.

Kepergian Rajapaksa (Presiden Sri Lanka) dianggap masyarakat sebagai keruntuhan dinasti Rajapaksa dalam kancah politik Sri Lanka, dalam kepemimpinan Rajapaksa, rakyat Sri Lanka merasa terbelenggu dengan krisis ekonomi terparah dalam tujuh dekade dan bahkan kini dinyatakan bangkrut. Rakyat menyebut pemerintah tak becus mengurus masalah finansial Negara sehingga menyebabkan krisis berlarut-larut terlebih setelah adanya pandemi Covid-19.