Ini Alasan Putin Ingin Segera Negosiasi Dengan Ukraina
Kremlin secara terbuka menyampaikan bahwa Rusia sangat bersedia untuk negosiasi dengan Ukraina. Ternyata ini alasannya!
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin telah kobarkan perang ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu, sudah 9 bulan perang berjalan, dua Negara tersebut hingga kini juga masih terus adu kekuatan meski ada banyak korban yang bertumbangan. Dari Rusia maupun Ukraina negosiasi belum pernah dilaksanakan secara serius.
Namun, kini justru Rusia yang disebut memohon-mohon untuk negosiasi. John Herbst, mantan Dubes AS untuk Ukraina menyampaikan, gencatan senjata ialah hadiah untuk Rusia, sebab itu konflik disebut diperpanjang dibanding dengan mempersingkatnya.
“Karena Rusia sudah kalah di medan perang, tiap gencatan senjata ialah hadiah untuk Putin” ujarnya Sabtu (3/12).
“Mengapa Ukraina selalu menentang gencatan senjata, karena hal itu akan memberi kesempatan Rusia berkumpul kembali sebelum melanjutkan operasi militernya” sambungnya.
Menurutnya, saat ini Moskow tidak menunjukkan tanda benar-benar serius ingin menghentikan pertempuran. “Tidak ada keraguan, tujuan Putin tetap sama, memiliki kontrol politik atas Ukraina” pungkasnya.
Ukraina menganggap niat Vladimir Putin untuk negosiasi hanya sebagai upaya terselubung untuk menabur perpecahan. Selama 3 bulan terakhir, pasukan Ukraina banyak menundukkan pasukan Rusia. Sebaliknya, pihak Rusia yang justru banyak menelan kekalahan.
Baca Juga : Imbas Invasi Ke Ukraina, Rusia Alami Resesi
Kremlin Sebut Rusia Siap Negosiasi
Kremlin secara terbuka bersedia untuk negosiasi dengan Ukraina dengan syarat barat harus menerima tuntutan Moskow. Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengungkap, “Pemimpin federasi Rusia selalu, sedang, dan bisa tetap terbuka untuk melakukan negosiasi dan memastikan kepentingan kami” ujarnya pada Jumat (2/12).
Namun menurutnya, penolakan AS untuk mengakui wilayah baru Rusia menghalangi kompromi. “Ini mempersulit pencarian landasan bersama di diskusinya” sambungnya.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyebut negosiasi hanya bisa dilakukan jika Rusia angkat kaki dari Ukraina atau perang berhenti, dan Rusia tidak bisa menerima itu, Rusia ingin operasi militernya di Ukraina tetap berlanjut sambil negosiasi.
Rusia menyatakan Ukraina yang menghentikan dialog dengan adopsi UU yang melarang pembicaraan dengan Rusia.
“Itu pilihan mereka, kami selalu siap negosiasi, yang terputus bukan karena kesalahan kami” tegas Wamenlu Rusia Andrey Rudenko (8/11).
Vladimir Putin sendiri belum menyampaikan pernyataan tentang negosiasi secara pribadi, baru-baru ini, ia datang ke jembatan Crimea untuk memantau perbaikan. Putin bahkan menaiki mobilnya sendiri dan bertemu para pekerja konstruksi pada Senin (5/12).
Baca Juga : Ketahuan Sebar Film Drakor, Korut Eksekusi Mati 2 Remaja Di Depan Publik