Pejabat Diduga Lecehkan Pegawai Spa, Korban Malah Dilaporkan Aksi Pencabulan
Pejabat Minahasa Utara dicopot usai diduga lecehkan terapis spa. Kasus makin rumit setelah korban balik dilaporkan. Simak perkembangan selengkapnya!

BaperaNews - Seorang pejabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap seorang terapis spa di Hotel Sutan Raja Minut.
Pejabat tersebut adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan, Perizinan, dan Non-Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Minahasa Utara, Jefry Rondonuwu.
Korban berinisial MR mengaku dilecehkan oleh Jefry saat sedang bertugas di hotel tersebut.
Menanggapi kasus ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mengambil tindakan dengan mencopot Jefry dari jabatannya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Minahasa Utara, Johanes Katuuk, membenarkan keputusan tersebut. Ia menyatakan bahwa pencopotan dilakukan demi kelancaran proses penyelidikan.
"Kami telah memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus tersebut," ujar Johanes pada Kamis (13/2).
Pemeriksaan terhadap Jefry dilakukan oleh tim kode etik yang terdiri dari beberapa pejabat, termasuk Sekretaris Daerah Minahasa Utara, Novly Wowiling; Asisten I Pemkab Minut, Umbase Mayuntu; Asisten III Pemkab Minut, Rivino Dondokambey; serta Inspektur Daerah Minut, Steve Tuwaidan.
Baca Juga : Guru SD di Kendari Dikeroyok Orang Tua Siswa, Diduga Lecehkan Murid
Keputusan pencopotan ini berdasarkan aturan disiplin aparatur sipil negara (ASN), sebagaimana diatur dalam Pasal 28 dan Pasal 36 Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Untuk mengisi kekosongan jabatan, Pemkab Minut menunjuk Jansen Matheos, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas PMPTSP Minut, sebagai pelaksana harian (Plh) menggantikan Jefry.
Selain menjalani pemeriksaan oleh tim kode etik, Jefry juga diperiksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa Utara.
Kasat Reskrim Polres Minahasa Utara, Iptu I Kadek Agung Uliana, membenarkan bahwa Jefry telah memenuhi panggilan kepolisian. Namun, ia belum memberikan banyak keterangan terkait perkembangan kasus ini.
"Masih dalam tahap pendalaman saksi dan barang bukti," kata Kadek.
Kasus ini semakin menarik perhatian publik setelah pihak Jefry melaporkan korban MR atas dugaan pemerasan, pencemaran nama baik, dan pelecehan seksual.
Kuasa hukum Jefry, Tonny Rarung, mengklaim bahwa dalam video yang viral di media sosial, kliennya juga mengalami tindakan pelecehan.
"Bagian tubuh klien saya disentuh tanpa izin oleh MR," ujar Tonny.
Baca Juga : Terekam CCTV, Lurah di Padang Lecehkan Staf Perempuan dengan Raba Payudara